Bom Gereja Samarinda, Pelaku Diduga Jaringan Dulmatin  

Reporter

Senin, 14 November 2016 18:24 WIB

Warga mengamati TKP ledakan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda, Kaltim, 13 November 2016. Seorang terduga pelaku peledakan berhasil ditangkap warga. TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan Juhanda, tersangka pengeboman di Gereja Oikumene, Samarinda, adalah pemain lama. "Pelaku belajar merakit bom saat di Aceh pada 2009-2011. Kalau dilihat waktunya, ia jaringan Dulmatin," ucapnya di kantornya, Senin, 14 November 2016.

Baca: Jusuf Kalla: Bom Samarinda Bukti Terorisme di Sekitar Kita

Boy berujar, seusai kejadian ini, tim Detasemen Khusus 88 bersama unit kepolisian lain terus bekerja dalam penyidikan dan penyelidikan untuk mengusut kasus ini. Mereka menggeledah sejumlah tempat, termasuk tempat tinggal Juhanda di sebuah masjid tanpa nama.

Beberapa barang diamankan dalam penggeledahan itu, seperti laptop dan dokumen. Semua barang yang diamankan akan dipelajari penyidik.

Baca: Ini Kata Tetangga Soal Juhanda Pelaku Bom Gereja Oikumene

Juhanda melemparkan bom yang diduga molotov di depan Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo Nomor 32, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 13 November 2016.

Akibat ledakan ini, empat sepeda motor rusak. Selain itu, empat balita mengalami luka bakar. Satu di antaranya, yakni Intan Olivia Banjarnahor, meninggal dunia.

Intan mengalami luka bakar mencapai 78 persen di tubuhnya. Saat ini, ada tiga korban lain yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah A.W. Syahranie, Samarinda.

Hingga siang tadi, polisi telah memeriksa 19 saksi terkait dengan bom molotov di Gereja Oikumene. Sedangkan yang ditahan baru satu pelaku, Juhanda.

Sejauh ini, menurut dia, polisi masih terus menyelidiki dengan melakukan pemeriksaan dan pendalaman identifikasi di lokasi kejadian. Dia mengaku masih belum bisa menyimpulkan jenis bom molotov yang digunakan pelaku. "Jenis bom masih diselidiki, masih ada identifikasi lanjutan," tuturnya.

Pasca-ledakan bom di Gereja Oikumene, kepolisian menyatakan kondisi Kalimantan Timur, khususnya Samarinda, sudah aman dan kondusif. Warga diminta tetap beraktivitas seperti biasa.

REZKI ALVIONITASARI | FIRMAN HIDAYAT






Advertising
Advertising

Berita terkait

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

20 menit lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

3 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

9 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

11 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

13 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya