Air Waduk Saguling Meluap, Masyarakat Diminta Waspada
Editor
Kodrat setiawan
Jumat, 11 November 2016 21:36 WIB
TEMPO.CO, Bandung - PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Saguling membuka satu dari tiga pintu lubang aliran air (spillway) akibat waduk penuh. Pembuangan itu menyebabkan volume air ke Sungai Citarum akan bertambah.
“Kami sudah memberikan peringatan dini ke masyarakat sekitar aliran sungai yang terdekat dengan Saguling,” kata Manajer Sipil dan Lingkungan Unit Pembangkitan Saguling Haryanto, Jumat, 11 November 2016.
Pembukaan spillway tersebut dilakukan Kamis malam, 10 November 2016, sekitar pukul 21.45 WIB. Pengelola membuka spillway karena posisi air di waduk telah melampaui batas ketinggian 643 meter dari permukaan laut (mdpl).
Air pembuangan dan pengaliran normal dari Waduk Saguling ke Citarum menuju ke Waduk Cirata. “Sejauh ini belum ada laporan permukiman yang kebanjiran akibat pembukaan spillway,” ujar Haryanto.
Dari pengalaman sebelumnya, seperti 2010, kata Haryanto, limpasan air dari Waduk Saguling pernah menggenangi area pesawahan warga.
General Manager PT Indonesia Power Unit Pembangkit Saguling Hendres Wayen pada 10 November, kata Haryanto, mengeluarkan surat pengumuman ke pihak terkait seperti pemerintah daerah dan kepolisian. Pengumuman tersebut terkait kondisi air Waduk Saguling yang mencapai ketinggian 643,70. Pada ketinggian (elevasi) 643,80 sesuai prosedur operasional maka pintu spillway nomor 3 akan dibuka setinggi 1 meter.
Karena akan menyebabkan volume air ke Sungai Citarum akan bertambah besar, Indonesia Power mengimbau seluruh warga yang tinggal di bantaran Sungai Citarum maupun yang berkegiatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengamankan diri bila sewaktu-waktu terjadi aliran deras atau banjir dari Sungai Citarum.
Sementara itu, seorang warga melaporkan, ada kenaikan banjir secara cepat dekat Waduk Saguling. Muhammad Abduh Fatahudin mengatakan, subuh tadi ia singgah ke Kampung Perlak, Desa Karanganyar, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung, untuk ikut sebuah acara pengajian. Selesai acara sekitar pukul 06.00, ia yang datang naik sepeda motor, tidak bisa melintasi jalur yang sama. “Banjir sudah naik setinggi paha orang dewasa,” katanya saat dihubungi, Jumat, 11 November 2016.
Dia mengatakan, lokasi kampung itu berada dekat area Waduk Saguling. Ia menduga waduk telah penuh namun pintu pembuangan air belum dibuka.
Haryanto yang dikonfirmasi mengatakan, lokasi kampung tersebut berada di sebelah selatan waduk dan bukan merupakan daerah lintasan pengaliran air ke Waduk Cirata. Ia membantah banjir tersebut akibat meluapnya air waduk sehingga menggenangi area permukiman penduduk.
Menurut Haryanto, ada daerah jagaan banjir yang menyekat permukiman dengan tepian waduk. Batas itu dipatok dengan elevasi sekitar 645-656 mdpl, atau permukiman pendudukabn lebih tinggi daripada batas penuh waduk setinggi 643 mdpl.
ANWAR SISWADI