Bekas Kombatan Afghanistan Ragukan Kematian Abu Jandal

Reporter

Rabu, 9 November 2016 23:02 WIB

Penampakan rumah kakak Salim Mubarak, Yayak Fauziah Fauzi, di Jalan Irian Jaya A/33, Kelurahan/Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, 9 November 2016. TEMPO/Nur Hadi

TEMPO.CO, Lamongan - Bekas kombatan Afghanistan dan Moro Ali Fauzi, 46 tahun meragukan kematian milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Pasuruan, Jawa Timur, Abu Jandal alias Salim Mubarak Atamimi. Ali menilai jika misalnya ABu Jandal masih hidup, Abu Jandal tidak akan berani pulang. “Saya meragukan kematiannya,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 9 November 2016.

Ali Fauzi juga menyatakan sudah meminta tolong kawan-kawannya untuk mengecek ke rumah keluarganya di Pasuruan, Jawa Timur. Tapi, beritanya memang masih bersifat tanda tanya dan ragu-ragu. Karena, sebagai mantan kombatan di Afghanistan, berita seperti ini biasanya langsung dan mudah diterima. Termasuk berita kematian Abu Jandal.

Karena itu, pria kelahiran Solokuro, Lamongan ini, masih menunggu sumber berita yang jelas. Datanya dari mana, dan tidak kemudian asal-asalan menerima sepihak. Apalagi, berita soal kematian Abu Jandal ini, tidak hanya satu-dua kali diterimanya. Tetapi sudah berkali-kali sehingga perlu ada pendalaman yang benar. “Saya ikut cek kawan di Syiria, dan ternyata mereka masih,” tuturnya.

Menurut Ali Fauzi, bisa saja berita kematian Abu Jandal itu bohong dan kemudian dengan sengaja disebarluaskan oleh pihak-pihak tertentu. Dan tujuannya tentu untuk menghapus jejak rekamnya bila suatu saat pulang ke Indonesia. Karena, kalaupun masih hidup, lanjutnya, Abu Jandal tidak akan berani pulang. “Risikonya panjang,” imbuhnya.

Sebelumnya, Salim Mubarak Atamimi alias Abu Jandal, milisi Negara Islam Irak dan Syiria (ISIS) asal Pasuruan, Jawa Timur, yang dikabarkan meninggal di Mosul, Irak, dikenal keluarganya sebagai pribadi yang pendiam. "Salim orangnya pendiam," kata kakak Salim, Yayak Fauziah Fauzi, Rabu, 9 November 2016.

Meski pernah serumah, kata Fauziah, adiknya tersebut jarang berbicara kepada keluarga. Keduanya kini tinggal di Surabaya dan Jakarta. Salim memiliki tiga saudara. Ia anak paling bungsu. Sedangkan Fauziah adalah saudaranya paling tua. "Laki-laki semua, kecuali saya," katanya.

Fauziah mengatakan sejak Salim pindah ke Malang 10 tahun lalu, pihak keluarga tidak mengetahui lagi kabar adiknya tersebut. "Sejak pindah ke Malang kami hilang kontak," katanya. Di Malang, kata dia, adiknya tinggal bersama istri dan keenam anaknya.

Meski kehilangan kontak, Fauziah menambahkan, adiknya diketahui pergi ke membawa istri dan keenam anaknya. "Kapan dia ke sana kami tidak tahu," katanya. Sebelum pindah ke Malang, dari kecil hingga menikah, adiknya itu tinggal di rumah yang sekarang ia tinggali.

Dari pengamatan Tempo, rumah Fauziah di perkampungan Arab di Jalan Irian Jaya A/33, Kelurahan/Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Keluarga Fauziah merupakan keturunan Arab. Dari paspor Salim yang beredar, ia lahir di Pasuruan pada 25 Agustus 1977.

SUJATMIKO

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya