Asosiasi Tuna Nekat Kembali Melaut  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Sabtu, 5 November 2016 15:59 WIB

Salah satu ruangan di kantor Satgas Pemberantasan Ilegal Fishing Kementerian Kelautan dan Perikanan. TEMPO/Rezki Alvionitasari

TEMPO.CO, Denpasar - Setelah menambatkan 401 kapal di Pelabuhan Benoa, Bali, selama sebulan sejak 1 Oktober 2016, pengusaha eksportir ikan tuna yang tergabung dalam Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) berencana kembali melepas kapal pada Selasa, 8 November 2016. Sekretaris Jenderal ATLI Dwi Agus Siswa Putra mengatakan keputusan itu terpaksa diambil untuk memenuhi kebutuhan hidup anak buah kapal (ABK).

"Sudah ada kesepakatan di ATLI bersama anggota kami lepas kapal. Pertimbangan kami, karena sosial ekonomi bagi pekerja," katanya seusai diskusi publik yang bertajuk “Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk Siapa?” di Sanur, Denpasar, Sabtu, 5 November 2016.

Menurut dia, keputusan itu murni permintaan ABK. Dwi mengaku pasrah terhadap sanksi yang bakal mereka hadapi atas keputusan itu berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan Nomor 57 Tahun 2014. "Kalau ditangkap lagi, ya, sudah mau bagaimana lagi, terserah pemerintah. Kalau ditangkap, kasih saja kapalnya," ujarnya.

Menurut dia, larangan transshipment yang diberlakukan selama ini tidak efektif. “Persoalan transshipment tidak ada solusi,” katanya. Asosiasi tetap menginginkan transshipment untuk menjaga mutu ikan. "Kami tiga sampai enam bulan operasional di laut. Ikan kami fresh minimal 17 hari sudah di negara pengimpor, Jepang,” ucapnya.

Selain itu, ujar dia, solusi yang ditawarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan kapal penyanggah dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan Asosiasi. Sebab, kapal tangkap beroperasi tidak boleh lebih dari tiga bulan. “Kalau pakai kapal penyanggah tiga bulan harus balik, itu tidak sesuai dengan target, karena kapal longline bermain di atas 60 mil, itu jauh sekali," tuturnya.

Apalagi, kata dia, izin kapal penyanggah harus disertai tanda tangan TNI dan Polri. "Ngapain TNI Polri diajak, kami pengusaha tahu sendiri, asalkan sudah tanda tangan MOU. KKP kan punya pengawasan," katanya.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

26 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

34 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

35 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

57 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

58 hari lalu

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Penangkapan kapal ikan itu dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari masyarakat atas dugaan illegal fishing.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya