Tentara Halau Massa Anti-Ahok di Pusat Penjualan Emas

Reporter

Jumat, 4 November 2016 16:01 WIB

Personil Samapta Polda Sulawesi Selatan dan Barat melakukan patroli keamanan di kawasan pertokoan Emas di Jalan Somba opu, Makassar, Rabu (25/8). Untuk mengantisipasi perampokan bersenjata di Makassar Polda Sulselbar menurunkan 2/3 dari 2.500 personelnya untuk menjaga dan berpatroli keliling di sejumlah toko emas dan bank sebagai bentuk mengantisipasi meningkatnya tindak kriminal jelang Idul Fitri. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Puluhan personel tentara dan polisi menghalau kelompok massa yang hendak masuk ke area pusat penjualan emas di Jalan Somba Opu, Makassar. Massa melakukan unjuk rasa berkaitan dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Jalan Somba Opu, merupakan salah satu pusat perdagangan emas yang didominasi oleh warga keturunan Tionghoa. Di tempat ini juga, menjadi pusat belanja barang dan penganan Makassar.

Massa berasal dari Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia dan gabungan mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Pantauan Tempo, mahasiswa yang menggunakan mobil tronton langsung dihalau saat hendak memasuki kawasan tersebut.

Baca: Tempat Wudhu Kurang, Pendemo Berwudhu di Air Mancur

Mahasiswa yang tidak dapat menembus wilayah itu terpaksa hanya menggelar orasi di pintu gerbang masuk. Mereka menyerukan agar segera diadili karena telah menghina kalangan umat Islam.

Akibat aksi itu, dominan pemilik toko memilih tutup lebih awal. Sejak siang tadi, aktivitas di wilayah ini juga tampak sepi.

Komandan Komando Distrik Militer 1408 Makassar Letnan Kolonel Otto Sollu mengatakan, pihaknya tidak membiarkan massa melintas di area Jalan Somba Opu. Hal itu, kata dia, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. "Makanya kami dan polisi menghalau mereka lebih dahulu," ujar Otto.

Simak: Siapa Pasukan Asmaul Husna yang Kawal Demonstrasi 4/11?

Pengamanan di Jalan Somba Opu memang lebih didominasi oleh tentara. Mereka diturunkan dari satuan Artileri Medan (Armed), Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), Zipur, Detasemen Polisi Militer, dan marinir Angkatan Laut. "Sedikitnya ada 100 personel yang khusus berjaga di kawasan ini," ujar Otto.

Menurut Otto, pemik toko di Somba Opu banyak yang memilih tidak beraktivtas. Mereka dominan telah mengetahui adanya aksi pada Jumat ini.

Seorang penjaga toko emas yang tetap memilij buka, Ina, 35 tahun, menyatakan tidak khawatir dengan adanya aksi unjuk rasa itu. "Apalagi polisi dan tentara dengan ketat menjaga tempat ini," ujar dia.

ABDUL RAHMAN


Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

10 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

11 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

12 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

17 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

18 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

18 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

18 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

28 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya