Demo 4 November di Makassar, Polisi Jaga Kawasan Pecinan  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 3 November 2016 23:09 WIB

Anggota Kepolisian Republik Indonesia saat mengikuti apel gabungan TNI/Polri Upacara Pengamanan Kampanye Pilkada 2017 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, 2 November 2016. Apel diikuti oleh anggota kepolisian yang mengikuti yang berjumlah sekitar 3.900 personel. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Makassar -- Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Besar Rusdi Hartono, mengatakan polisi akan menjaga ketat kawasan pecinan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi unjuk rasa yang akan berlangsung pada Jumat 4 November.

"Kawasan itu termasuk yang menjadi titik perhatian," kata Rusdi, Kamis 3 November 2016.

Menurut Rusdi, semua objek vital dan sentra perekonomian di Makassar tidak luput dari penjagaan. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang berpotensi terjadi selama aksi berlangsung. "Kami akan dibantu oleh tentara," kata Rusdi.

Dia menjamin situasi dan kondisi di kawasan pecinan Makassar. Menurut Rusdi, polisi tidak akan memberi toleransi bila ada pengunjuk rasa yang melakukan unjuk rasa anarkistis.

Ratusan massa dari kalangan umat Islam bersatu akan menggelar unjuk rasa menyikapi dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama. Mereka memusatkan titik aksi di masjid Al Markaz Al Islami dan akan menggelar kongres march ke kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

Rusdi mengatakan polisi yang akan berjaga sepanjang aksi itu sekitar 2.300 petugas. Jumlah itu sudah tergabung pasukan bantuan dari Polda Sulawesi Selatan, Polres Maros dan Polres Gowa.

Pengurus Forum Antar Umat Beragama Sulawesi Selatan, Yonggris, berharap massa tetap mengedepankan kesantunan dalam berunjukrasa. Apalagi, kata dia, motivasi aksi itu berlatar belakang tentang agama.

"Kami percaya saudara-saudara kami akan demo dengan tertib," ujar pengusaha asal Tionghoa itu.

Yonggris mengaku merasa khawatir bila aksi tersebut akan dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk melakukan provokasi. Itu sebabnya, dia mendukung polisi agar betindak tegas terhadap oknum tersebut.

Juru bicara Forum Umat Islam Bersatu, Abdul Rahman, mengatakan sedikitnya 10.000 massa akan ambil bagian dalam aksi bela agama tersebut. Dia mengatakan, unjuk rasa itu semata-mata untuk mendorong Kepolisian agar segera memeriksa Basuki Tjahaja Purnama yang diduga telah melakukan penistaan agama.

"Pemerintah terlalu lamban sehingga berpotensi memicu kegaduhan," kata dia.

Rahman mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan organisasi Islam lainnya untuk menjaga ritme gerakan. Dia mengatakan, aksi tersebut akan dilakukan secara damai seusai menjalankan Salat Jumat.

"Aksi ini murni dukungan agar hukum ditegakkan," ujar dia.

ABDUL RAHMAN

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

15 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

15 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

44 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya