Biduan Cantik Disiram Air Keras, Polisi Sulit Buru Pelaku
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 1 November 2016 23:04 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Seorang gadis muda bernama Intan Novita, 22 tahun, warga Sawoendah, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, disiram air keras oleh orang tidak dikenal, Rabu, 26 Oktober 2016.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan wanita yang berprofesi sebagai penyanyi tersebut mengalami luka bakar pada kulit bagian wajah dan sebagian badan akibat disiram air keras.
"Selanjutnya, korban dibawa ke klinik Pratama Sawo Endah, kemudian dibawa ke RS Al Islam, lalu dirujuk lagi ke RSHS Bandung untuk mendapatkan perawatan," kata Yusri saat dihubungi lewat telepon, Selasa, 1 November 2016.
Yusri menceritakan kronologi kejadian tersebut berdasarkan pengakuan sementara dari korban. Saat itu, sekitar pukul 18.30 WIB, korban tengah mengendarai mobilnya melewati Jalan Ciwastra, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, tepatnya depan Toko Sihombing.
Mobil yang dikendarai Intan dihampiri dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor dari arah berlawanan dengan memberi lampu sein kanan. "Motor itu kemudian berhenti di sebelah mobil korban dalam keadaan kaca pintu mobil yang terbuka," ujarnya.
Kemudian, sepeda motor yang dikendarai orang tidak dikenal itu perlahan menghampiri korban yang masih duduk di bangku sopir. Orang yang duduk dibonceng di jok belakang sepeda motor itu tiba-tiba menyiramkan cairan sejenis air keras ke arah wajah korban. Setelah itu, pelaku langsung menghilang.
Secara terpisah, Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Winarto mengatakan kesulitan mengungkap kasus tersebut. Pasalnya, korban bungkam dan tidak mau banyak memberikan informasi. "Dari korban belum mau mengutarakan pelakunya, itu membuat kita kesulitan," tuturnya.
Alasan korban setiap kali diminta keterangan oleh pihak Polrestabes Bandung selalu sama. "Alasannya setiap kita minta keterangan dia mau fokus untuk pengobatan kesembuhan mukanya dulu," ucapnya.
Meski demikian, Winarto mengaku akan mengungkap kasus tersebut meski korban tidak melapor ke kepolisian. Barang bukti dan keterangan saksi pun sudah dikumpulkan untuk mengungkap kasus tersebut. "Kita jemput bola. Tidak perlu dilaporkan kalau memang kita mengetahui, kita bisa bikin laporan sendiri," katanya.
Untuk saat ini, polisi menduga pelaku penyiraman air keras tersebut memiliki hubungan dengan pelaku. Namun Winarto tidak berani menyimpulkan jika aksi tersebut dilandasi motif asmara.
"Sudah ada (terduga), tapi kita perlu bukti-bukti lain. Pelaku diduga kenal dengan korban, tapi motifnya belum tahu pasti," tandasnya.
PUTRA PRIMA PERDANA