Marwah Daud Minta Pengikut Taat Pribadi Tetap di Padepokan  

Reporter

Senin, 17 Oktober 2016 15:48 WIB

Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud, memenuhi panggilan penyidik Polda Jawa Timur terkait kasus penipuan Taat Pribadi, Senin, 17 Oktober 2016. TEMPO/Nur Hadi

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim, meminta pengikut Taat tetap bertahan di padepokan sembari menunggu proses hukum. "Sebelum ada ketetapan hukum, sebaiknya jangan mengambil keputusan (pulang) dulu," katanya saat diperiksa di Markas Polda Jawa Timur, Senin, 17 Oktober 2016.

Marwah mengatakan, sejak diangkat sebagai ketua yayasan padepokan pada Agustus 2016, total pengikut Dimas Kanjeng sekitar 23 ribu di seluruh Indonesia. "Adapun berdasarkan pendataan terakhir, pengikut yang tinggal di padepokan ada 3.116 orang," kata politikus Partai Gerindra itu.

Sebanyak 3.116 pengikut itu tinggal di padepokan di Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, sebelum polisi menangkap Taat pada 22 September 2016. Setelah Taat ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dua pengikutnya dan penipuan, mereka perlahan meninggalkan padepokan.

Hingga kini jumlah pengikut yang masih bertahan sekitar 200 orang dari berbagai daerah. Mereka menempati tenda yang terbuat dari bambu dan terpal. Alasan mereka enggan meninggalkan padepokan salah satunya adalah belum ada instruksi dari ketua yayasan padepokan dan berharap menunggu pencairan uang dari Taat.

Hari ini, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur mengagendakan pemeriksaan Marwah beserta suaminya dan sepuluh orang terkait dengan kasus penipuan. Namun yang datang hanya Marwah dan lima pengikut Taat yang diakui sebagai sultan. Pemeriksaan itu hingga kini masih berlangsung di ruang penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur.

Polda Jawa Timur menetapkan Taat sebagai tersangka penipuan pada 30 September 2016. Taat juga menjadi tersangka kasus pembunuhan dua muridnya, Ismail Hidayah dan Abdul Ghani. Taat diduga menjadi dalang pembunuhan kedua bekas pengikutnya itu karena khawatir muridnya akan membongkar kedoknya.

NUR HADI

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

3 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

9 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

9 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

11 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

19 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya