Jadi Korban Dimas Kanjeng, Satu Keluarga Ini Depresi

Reporter

Sabtu, 8 Oktober 2016 16:51 WIB

Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas usai melakukan rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Brebes - Sejumlah warga Brebes dilaporkan ada yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Hal ini terungkap setelah penangkapan Taat pada 22 September lalu. Bahkan, saat penangkapan, beberapa warga Brebes sedang berada di Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur.

Salah satu pengikut Dimas Kanjeng itu adalah Makdun, 52 tahun. Warga Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Brebes, ini bersama keluarganya bergabung dengan Padepokan Dimas Kanjeng sejak 2011. Namun, sejak Dimas Kanjeng tertangkap karena kasus penipuan, keluarga Makdun jarang bersosialisasi dengan warga.

Kepala Desa Rancawuluh, Edi Supriyadi, membenarkan kabar bahwa Makdun dan kedua anaknya, yakni Fatimah, 28 tahun, dan Tosim, 24 tahun, merupakan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Mereka sudah pulang ke kampung halamannya di Brebes pada Jumat, 7 Oktober 2016. “Sekarang mereka sudah di rumah,” katanya.

Baca Juga: Terungkap Kisah Dimas Kanjeng Merusak Rumah Tangga

Menurut Edi, Makdun dan sekeluarga mengalami depresi lantaran malu dengan para tetangga. Mereka hingga kini belum bisa ditemui wartawan. Edi menyebutkan kondisi keluarga Makdun cukup memperihatinkan. Keluarga Makdun ketakutan karena banyak warga yang sudah menyetor uang dan dijanjikan mendapatkan uang berlipat ganda, tapi hingga kini tidak pernah terwujud. “Sejak 2011, Makdun mengajak warga untuk ikut menyetor uang ke Kanjeng Dimas."

Edi menambahkan, selain Makdun, masih banyak warganya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng. Ia mengaku pernah ditawari untuk ikut bergabung menjadi pengikut Dimas Kanjeng, oleh salah seorang temannya. Edi diiming-imingi bisa mendapat uang berlipat ganda, tapi syaratnya harus membayar mahar terlebih dulu.

Simak: Selesai Jalani Rehabilitasi, Ini Harapan Reza Artamevia

Saat itu Edi sempat tergiur. Bahkan dia sempat menyetor uang sebesar Rp 400 ribu. Namun seiring berjalannya waktu, uang yang dijanjikan tak pernah ada. “Setahun kemudian saya minta lagi, tapi tidak ada,” katanya.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ


Baca juga:
Survei: Ahok Disokong Segmen Mapan, Anies & Agus?
Survei Populi: Elektabilitas Ahok 45,5 Persen, Tidak Anjlok

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

9 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

19 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

22 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

22 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

27 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya