TEMPO.CO, Bandung - Wilayah Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, diguncang gempa tektonik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, gempa yang terjadi pukul 15.32 WIB itu berkekuatan magnitudo 4,0. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 2,91 LS dan 119,74 BT, tepatnya di darat pada jarak 27 kilometer arah utara Balepe pada kedalaman 10 kilometer.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono lewat siaran pers menyebutkan intensitas gempa tersebut berskala II versi BMKG atau III hingga IV MMI. “Dampak gempa berupa guncangan kuat yang dirasakan di Sarangsarang, Pangala, Karungian, Tondong, Sadang, Rantepao, Telondokalondo, Bintuang, Pongtiku, Marangkee, dan Puluk,” ujarnya, Kamis, 6 Oktober 2016.
Menurut laporan warga, guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh banyak orang. Banyak warga di wilayah terdampak guncangan berlari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Hingga saat ini, belum ada laporan lebih lanjut mengenai dampak gempa itu.
Lindu bermagnitudo 4,0 yang terasa kuat itu berpusat di darat. “Gempa Tana Toraja ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” ucapnya.
Menurut Daryono, gempa itu diduga kuat akibat aktivitas Sesar Sadang. Struktur Sesar Sadang ini menghasilkan lembah Sungai Sadang yang membelah wilayah Tana Toraja yang sistemnya dikontrol oleh sesar mendatar.
ANWAR SISWADI