Dua Lokomotif Kuno TMII Akan Dioperasikan di Solo
Editor
Efri NP Ritonga
Kamis, 6 Oktober 2016 14:34 WIB
TEMPO.CO, Solo - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memboyong dua lokomotif kuno yang berada di Taman Mini Indonesia Indah untuk dibawa ke Surakarta. Lokomotif itu akan dioperasikan untuk keperluan pariwisata.
Juru bicara PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, menyebutkan pemindahan lokomotif uap itu akan dilakukan sesegera mungkin. "Kami akan usahakan dikirim bulan ini," kata Eko saat ditemui di Stasiun Solo Kota, Kamis, 6 Oktober 2016.
Rencananya, dua lokomotif kuno itu akan dioperasikan sebagai kereta wisata. Lokomotif berbahan bakar kayu dan batu bara itu akan mendampingi kereta uap kuno Sepur Kluthuk Jaladara yang sudah beroperasi sejak 2009.
"Selama ini, Jaladara beroperasi tanpa ada cadangan," ucap Eko. Padahal kondisi kereta tidak terlalu bagus lantaran usianya yang sudah lebih dari seabad. "Wisatawan sering kecewa saat kereta masuk depo lantaran butuh perbaikan."
Eko berharap tambahan dua lokomotif kuno itu mampu meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan. "Nanti akan digunakan secara bergantian," tuturnya. Dengan demikian, lokomotif kuno itu bisa memperoleh perawatan yang memadai.
Saat ini dua lokomotif kuno itu masih berada di TMII. Rencananya, PT KAI akan membawa dua lokomotif tersebut melalui jalan raya. "Menggunakan truk besar," katanya.
Meski telah direstorasi, lokomotif itu masih butuh banyak perbaikan. Sebab, selama ini, lokomotif tersebut hanya menjadi barang pajangan di museum. "Perbaikan akan dilakukan saat lokomotif sudah sampai di Solo," ucapnya.
Pihaknya akan mengirim teknisi khusus yang telah berpengalaman memperbaiki lokomotif uap. "Kami masih memiliki beberapa ahli dari Ambarawa," ujar Eko. Namun dia belum bisa memastikan waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki loko tersebut.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menuturkan pemindahan lokomotif yang ada di TMII itu sudah direncanakan sejak lama. "Sudah lama kami bahas bersama Kementerian Perhubungan dan direksi PT KAI," katanya.
Keberadaan kereta kuno itu diharapkan mampu meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke kota tersebut. Selain itu, keberadaan sarana wisata kereta kuno diharapkan bisa menguatkan posisi Kota Surakarta sebagai kota heritage.
Menurut Rudyatmo, kereta kuno yang bakal diboyong itu bukan kereta sembarangan. "Merupakan kereta kepresidenan pada masa Presiden Soekarno," ucapnya.
Dua lokomotif tersebut adalah seri D52099 dan seri D1410. Lokomotif D52099 buatan Krupp Essen, Jerman, itu mulai digunakan pada 1952. Sedangkan lokomotif D1410 memiliki usia yang lebih tua. Lokomotif buatan Hannomag Hannover, Jerman, itu mulai dioperasikan pada 1922.
AHMAD RAFIQ