Masyarakat Adat Bali Penolak Reklamasi Benoa Gelar Mapekelem

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 1 Oktober 2016 21:49 WIB

Para pimpinan desa adat di Bali melakukan ritual mapekelem di kawasan Teluk Benoa memohon restu agar rencana reklamasi PT. Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) dibatalkan, 1 Oktober 2016. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Kuta - Masyarakat Adat Bali yang menolak reklamasi Teluk Benoa menggelar ritual Mapekelem di lima titik arah mata angin kawasan teluk itu. Mereka yang tergabung dalam Pasubayan Desa Adat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa ingin rencana reklamasi Teluk Benoa dibatalkan.

Koordinator Pasubayan I Wayan Swarsa mengatakan ritual Mepekelem dilakukan bertepatan dengan hari tilem ketiga dalam penanggalan Bali. "Kami Pasubayan mengadakan suatu bentuk yadnya mapekelem menyembelih kucit (anak babi) di masing-masing titik," katanya seusai melakukan persembahyangan di kawasan Teluk Benoa, Sabtu, 1 Oktober 2016.

Ia menjelaskan, dalam keyakinan umat Hindu Bali, laut merupakan sumber energi. Ritual mapekelem, ujar dia, sebagai bentuk permohonan restu kepada alam semesta. "Pada saat kami ingin menyelamatkan pesisir dari segi keyakinan kami menghidupkan energi itu," kata dia. "Kami ingin mengharmoniskan energi semesta yang ada di laut."

Swarsa menuturkan perjuangan menolak reklamasi di Teluk Benoa adalah perjuangan sekala (fisik) dan niskala (tak berwujud). Aspek sekala, kata dia, diperlihatkan melalui demonstrasi turun ke jalan menyuarakan penolakan.

"Ini ranah perjuangan Adat Bali, tentu niskala salah satu bentuknya yang menambah motivasi kami. Manusia ini kan memiliki keterbatasan, jadi alam yang kami selamatkan adalah alam yang tidak terbatas," kata Bendesa Adat Kuta itu.

Saat ritual mapekelem hampir usai, Jero Mangku yang memimpin ritual dan beberapa warga yang ikut persembahyangan mengalami kerauhan. "Itu suatu bentuk respons yang dasarnya adalah bakti, jadi ada sesuatu di luar penalaran manusia yang kita akui," katanya.

Adapun Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI) I Wayan 'Gendo' Suardana yang ikut dalam persembahyangan mengatakan semangat menolak reklamasi akan terus tumbuh. "Sesuai dengan komitmen, perjuangan tidak akan selesai sampai proyek reklamasi dibatalkan,: kata dia. "Kami percaya bahwa Presiden masih berpihak pada gerakan rakyat."

Suardana mengaku masih menunggu momentum, setidaknya peninjauan ulang Peraturan Presiden Nomor 51 tahun 2014. Peraturan itu merupakan perubahan rencana tata ruang kawasan perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

10 September 2019

Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

Menteri BUMN Rini Soemarno mengklaim proyek penataan kawasan atau reklamasi Pelabuhan Benoa sudah berjalan sesuai koridor.

Baca Selengkapnya

Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

14 Juni 2019

Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan alasannya menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan ratusan bangunan di area Pantai Maju (Pulau D) proyek reklamasi

Baca Selengkapnya

Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

13 Juni 2019

Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

Ruko-ruko di Pulau D atau Pantai Maju di wilayah pulau reklamasi tampak sepi aktivitas.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

27 Februari 2019

Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

Kadin Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto mengatakan telah mengoreksi konstruksi jembatan ke pulau reklamasi.

Baca Selengkapnya

Kajian Tanggul Laut Libatkan Ahli dari Belanda, Korea dan Jepang

11 Desember 2018

Kajian Tanggul Laut Libatkan Ahli dari Belanda, Korea dan Jepang

Staf Khusus Menteri PUPR, Firdaus Ali, mengklaim groundbreaking National Capital Integrated Coastal Development atau tanggul laut mulai tahun 2020.

Baca Selengkapnya

3 Pulau Reklamasi Dikuasai DKI, Anies Baswedan Siapkan Nama Baru

24 November 2018

3 Pulau Reklamasi Dikuasai DKI, Anies Baswedan Siapkan Nama Baru

Anies Baswedan akan mengumumkan nama baru dari tiga pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Tugaskan Jakpro Kelola Reklamasi, Dinilai Prematur

24 November 2018

Anies Baswedan Tugaskan Jakpro Kelola Reklamasi, Dinilai Prematur

Gubernur Anies Baswedan menugaskan Jakarta Propertindo mengelola tiga pulau meski belum ada Perda Reklamasi Teluk Jakarta.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Ingatkan Anies Dua Poin Raperda Reklamasi, Soal Apa?

3 Oktober 2018

DPRD DKI Ingatkan Anies Dua Poin Raperda Reklamasi, Soal Apa?

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan ada 2 poin perlu diperhatikan Pemprov DKI Jakarta soal revisi raperda reklamasi.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Minta Revisi Raperda Reklamasi Rampung Tahun Ini

2 Oktober 2018

DPRD DKI Minta Revisi Raperda Reklamasi Rampung Tahun Ini

Ada dua raperda yaitu zonasi wilayah pesisir dan pulau kecil (RZWP3K, serta raperda kawasan pantura.

Baca Selengkapnya

Nasib 4 Pulau Reklamasi, Marco: Tunggu Kajian Dampak Lingkungan

29 September 2018

Nasib 4 Pulau Reklamasi, Marco: Tunggu Kajian Dampak Lingkungan

Ketua TGUPP jelaskan hasil kajian akan berikan kisi-kisi ilmiah tentang masa depan pulau-pulau reklamasi yang terlanjur ada.

Baca Selengkapnya