Gunung Barujari Meletus, Aparat Cari Ratusan Wisatawan  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 28 September 2016 00:51 WIB

Anak Gunung Rinjani, Gunung Barujari menyemburkan material vulkanik terlihat dari Danau Segara Anak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 9 November 2015. ANTARA/HO/Mutaharlin

TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan aktivitas vulkanis anak Gunung Rinjani, Gunung Barujari, menyebabkan letusan dan keluarnya abu vulkanis setinggi 2.000 meter dari puncak sekitar pukul 14.45 Wita, Selasa, 27 September 2016. Status Gunung Rinjani pun kini telah dinaikkan dari Normal Aktif (level I) menjadi Waspada (level II).

“Pemantauan intensif juga terus dilakukan untuk mengevaluasi tingkat aktivitas Gunung Rinjani,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Selasa kemarin.

Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan di sekitar Gunung Rinjani juga tidak diperbolehkan beraktivitas di dalam kaldera Gunung Rinjani dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Barujari. Sutopo mengatakan, saat gunung meletus, diperkirakan terdapat 389 wisatawan atau pengunjung yang masih berada di Gunung Rinjani.

Berdasarkan informasi sementara dari Seksi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), sepanjang 25-27 September ada 333 wisatawan mancanegara dan 56 wisatawan lokal yang dilaporkan masuk melalui pintu Sembalun.

Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Lombok Timur, Taman Nasional Gunung Rinjani, kepolisian, pos pengamatan Gunung Rinjani, dan relawan masih terus berkoordinasi untuk mengetahui kondisi wisatawan atau pengunjung yang masih berada di gunung.

Sutopo mengatakan pasca-letusan kemarin siang, kondisi Bandara Internasional Lombok dilaporkan tetap normal. “Abu vulkanis tipis menyebar ke banyak tempat karena angin cukup kencang, aktivitas masyarakat tetap normal,” katanya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

17 September 2017

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

WALHI turut bersuara atas tindakan Kepolisian membubarkan seminar Sejarah 1965 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

17 September 2017

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

olemik pembubaran seminar Sejarah 1965 masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya