Setahun Salim Kancil, Begini Warga Lumajang Memperingatinya  

Reporter

Senin, 26 September 2016 16:19 WIB

Kronologi Pembunuhan Salim Kancil. (Ilustrasi: TEMPO/KENDRA PARAMITA)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 26 September 2016, genap setahun kasus tewasnya Salim Kancil. Sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Lumajang mengenangnya dengan beragam kegiatan mulai dari tahlil, apresiasi budaya, hingga orasi.

Salah satu anggota advokasi Salim Kancil, Abdullah Al Kudus, mengatakan peringatan satu tahun kejadian Salim Kancil akan digelar Senin malam ini, 26 September. "Temanya: Renungan Cinta untuk Lumajang," ujar pegiat konservasi Gunung Lemongan yang juga ketua panitia kegiatan satu tahun Salim Kancil ini. Acara itu digelar di halaman kantor Bupati Lumajang dengan serangkaian kegiatan mulai tahlil dan doa bersama serta apresiasi.

Abdullah Al Kudus yang biasa disapa Aak ini mengatakan peringatan figur Salim Kancil ini karena cintanya kepada Lumajang hingga harus kehilangan nyawa. "Bisakah kita semua melanjutkannya dengan cinta yang sama untuk Lumajang," katanya.

Menurut dia, kasus Salim Kancil itu bukan aib bagi Lumajang. "Tapi sebaliknya ia adalah inspirasi untuk membangun Lumajang ke depan."

Selengkapnya kasus Salim Kancil baca #Salim Kancil

Setiap orang yang akan ikut menghadiri peringatan setahun Salim Kancil ini diminta untuk membawa lilin sendiri. Peringatan setahun Salim Kancil tidak hanya terpusat di halaman kantor Bupati Lumajang. Elemen lain pergerakan pelestarian pesisir selatan Lumajang juga ikut memperingati setahun Salim Kancil. Gerakan Masyarakat Peduli Pesisir Selatan (Gempar) pada Senin pagi ini, 26 September, juga mengadakan aksi kepedulian pesisir selatan. Aksi kepedulian ini diwarnai dengan orasi di Tugu Adipura, Lumajang.

Ustad Nawawi, salah satu tokoh dalam elemen Gempar, berharap riwayat perjuangan pelestarian pesisir selatan semakin menggelora dan pemulihan kerusakan pesisir selatan segera dilakukan. "Salim Kancil bagian dari perjuangan para penolak tambang di pesisir selatan Lumajang," kata Nawawi. Semangat perjuangan Salim Kancil, kata dia, perlu direfleksikan bersama.

Salim Kancil dan Tosan bagian dari sejumlah warga penolak tambang pasir di kawasan Pantai Watu Pecak, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur. Karena penolakan itu, puluhan warga mengeroyok dua aktivis di Desa Selok Awar-awar pada 26 September 2015. Salim Kancil ditemukan tewas di dekat pemakaman desa setempat setelah sempat dianiaya di Balai Desa. Sedangkan Tosan mengalami luka-luka dan sempat dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Kota Malang.

Baca: Haryono, Otak Pembunuhan Salim Kancil, Divonis 20 Tahun Bui

Dalam kasus tersebut, Haryono, yang merupakan Kepala Desa Selok Awar-awar, dihukum 20 tahun penjara. Haryono dituding sebagai otak tindak pidana pembunuhan dan pengeroyokan yang menyebabkan Salim Kancil tewas dan Tosan mengalami luka berat. Sekitar 30 warga lain, yang juga terlibat pengeroyokan tersebut, menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2B Lumajang.

Baca: Narapidana Kasus Salim Kancil Diboyong ke LP Lumajang

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Rentetan Erupsi Terkini Gunung Semeru, Sejak Dinihari sampai Pagi Tadi

7 Juli 2024

Rentetan Erupsi Terkini Gunung Semeru, Sejak Dinihari sampai Pagi Tadi

Sepanjang tahun ini, Gunung Semeru tercatat telah 64 kali meletus.

Baca Selengkapnya

PKB Beri Rekomendasi ke Eks Ketua Timses Amin Jatim untuk Maju di Pilkada Lumajang

15 Mei 2024

PKB Beri Rekomendasi ke Eks Ketua Timses Amin Jatim untuk Maju di Pilkada Lumajang

Eks Ketua Timses Anies-Muhaimin Jawa Timur Thoriqul Haq telah mendapat rekomendasi dari PKB untuk maju di Pilkada Kabupaten Lumajang.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Unik Khas Kabupaten Lumajang: Ada Rujak Bambu Hingga Nasi Kelor

15 Mei 2024

5 Kuliner Unik Khas Kabupaten Lumajang: Ada Rujak Bambu Hingga Nasi Kelor

Tahun 2022 Sego Kelor dari Kanupaten Lumajang memenangkan penghargaan dalam Festival Msakan Khas Jawa Timur. Berikut 5 Kuliner unik khas Lumajang.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

13 Mei 2024

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

Selain itu, Lumajang juga memiliki berbagai destinasi alam lainnya yang memikat, seperti gua tetes dan hutan bambu yang mirip dengan di Jepang.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

19 April 2024

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

16 April 2024

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

27 Maret 2024

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya