Dicopot, Mantan Direktur Narkoba Polda Bali Diterbangkan ke Jakarta

Reporter

Editor

Mustafa moses

Jumat, 23 September 2016 15:58 WIB

Kapolda Bali, Irjen Pol. Sugeng Priyanto melihat barang bukti narkoba saat gelar hasil Operasi Bersinar 2016 di Markas Polda Bali, Denpasar, Bali, 20 April 2016. Operasitersebut digelar mulai 21 Maret hingga 19 April. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Mantan Direktur Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Franky Haryadi Parapat hari ini diberangkatkan ke Markas Besar Kepolisian RI. Perwira berpangkat melati tiga yang diduga terlibat kasus pemerasan terhadap tersangka narkoba itu masih dalam tahap pemeriksaan oleh Pengamanan Internal (Paminal) Mabes Polri.

"Statusnya (Kombes Franky) masih terperiksa. Tadi saya terima surat dari Mabes Polri bahwa Kombes Franky dan satu Kasubdit Resnarkoba Polda Bali dipanggil ke Jakarta untuk klarifikasi," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto di Mapolda Bali, Jumat, 23 September 2016. "Panggilannya besok, mungkin hari ini berangkat."

Sugeng enggan ikut campur dalam pemeriksaan Franky, yang dilakukan Paminal Mabes Polri. "Saya tidak mau intervensi pemeriksaan. Jadi, sebelum memeriksa Pak Franky, anggotanya dulu diperiksa," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa sejak kemarin, Kamis, 22 September 2016, Franky telah diberhentikan sementara. Sedangkan jabatannya diisi Kepala Bidang Hukum Polda Bali sebagai pelaksana harian.

"Nanti pencopotan kalau ada Telegram Rahasia (TR) dari Mabes Polri. Kapolres ke atas pencopotan dari Mabes Polri. Kami belum menerima itu," tuturnya.

Franky diduga terlibat dalam kasus pemotongan anggaran DIPA 2016. Paminal Mabes Polri menemukan barang bukti uang sejumlah Rp 50 juta di brankas Bensat pada pukul 22.00 Wita, Senin, 19 September 2016.

Franky juga diduga melakukan pemerasan dalam tujuh kasus narkoba yang beratnya di bawah 0,5 gram. Franky meminta uang Rp 100 juta kepada tiap pengedar narkoba. Selain itu, Franky diduga terlibat satu kasus narkoba warga negara Belanda yang dimintai satu mobil Fortuner tahun 2016.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

11 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

23 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya