Polisi memeriksa kapal Gili Cat 2 yang mengalami kecelakaan saat berlayar di Pelabuhan Padangbai, Bali, 15 September 2016. AP
TEMPO.CO, Karangasem - Pasca ledakan kapal cepat Gili Cat II rute Bali menuju Gili Trawangan, Lombok, polisi telah memeriksa tujuh saksi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana mengatakan para saksi di antaranya tiga kru kapal (nakhoda, dua ABK) dan empat orang penumpang.
"Sementara pemeriksaan baru mengarah saksi-saksi sambil menunggu hasil labfor untuk menentukan langkah penyidikan lebih lanjut," katanya, Jumat, 16 September 2016. Dugaan penyebab ledakan karena akumulasi gas dari tangki bahan bakar minyak yang mampat di bawah dek. "Karena panas akhirnya meledak. Ledakan benar-benar murni kecelakaan."
Sudana menuturkan, para penumpang saat ini yang masih dirawat yaitu tiga orang di RS Bali Royal Hospital, RS Kasih Ibu di Gianyar dua orang, RS Kasih Ibu Denpasar tiga orang, RS BIMC lima orang, dan RS Family Husada dua orang. Kondisi korban 12 orang luka berat, dan empat orang luka ringan. Luka-luka yang dialami yakni lukar berat di kepala dan kaki. Sedangkan luka ringan lecet atau robek di bagian kaki dan tangan.
Terkait dengan jumlah korban yang tewas karena peristiwa ledakan, Sudana menjelaskan saat ini diketahui berjumlah dua orang perempuan. "Warga Spanyol dan Austria," katanya.
Kapal cepat yang berangkat dari Karangasem menuju Gili Trawangan, Lombok, itu meledak saat sedang berlayar pada Kamis, 15 September 2016. Kapal meledak pada pukul 09.35 Wita.
Pada 09.25 Wita kapal cepat itu lepas dari dermaga Fast Boat Gili Cat II. Pukul 09.35 Wita kapal dengan 35 penumpang yang seluruhnya warga negara asing itu tiba-tiba mengeluarkan asap dari mesin. Saat itu, kapal baru lepas dari dermaga sejauh 200 meter, kemudian terjadi ledakan.