Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (tengah), Koordinator Forum RTRW DKI Andi Pane (kanan) , dan Aktivis Senior Bursah Zarnubi (kiri) mengisi diskusi politik "Lawan dan Kalahkan Ahok dalam Pilkada DKI 2017 melalui penguatan dukungan jaringan komunitas dan media sosial" di Resto Pempek Kita, Tebet, Jakarta Selatan, 27 Agustus 2016. TEMPO/Larissa
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra tadi malam resmi mengumumkan penyandingan Sandiaga Uno dengan Ketua DPP PKS bidang Kepemudaan Mardani Ali Sera untuk diusung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan pasangan tersebut telah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPP) PKS kepada Pengurus Wilayah PKS DKI Jakarta dan seluruh kadernya di kantor DPP PKS
“Insya Allah, PKS bersama Gerindra sepakat mengusung duet Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera sebagai cagub dan cawagub DKI di pilkada 2017," kata dia lewat keterangan tertulis, Jumat, 9 September 2016.
Sohibul berujar, alasan mengusung duet tersebut didasari hasil survei, jumlah kursi PKS di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, dan komunikasi dengan partai lain. Menurut dia, duet ini masih perlu diperkenalkan ke partai lain guna memperkuat koalisi.
"Dalam beberapa hari ke depan, kami akan mendeklarasi secara terbuka untuk memperkenalkan kepada publik," ujar Sohibul.
Komisi Pemilihan Umum mensyaratkan partai atau gabungan partai politik yang ingin mengusung calon di pilkada DKI Jakarta minimal meraih 22 kursi DPRD. Saat ini, Gerindra memiliki 15 kursi, sedangkan PKS 11 kursi di DPRD, sehingga total kursi koalisi partai ini sebanyak 26 kursi.
Selain PKS dan Gerindra, partai lain yang telah menyatakan sikapnya dalam pilkada DKI ini antara lain Hanura, Golkar, dan NasDem. Tiga partai ini kompak mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk maju kembali.