Protes Penebangan Pohon, Anggota AJI Gorontalo Dipukuli

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 6 September 2016 07:42 WIB

ilustrasi pemukulan. tbo.com

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo mengecam pemukulan terhadap anggota mereka, yang diduga dilakukan oleh massa pendukung wali kota setempat. Korban pemukulan tersebut bernama Hidayat Dangkua atau akrab disapa Yayat.

“Yayat merupakan seorang karikaturis anggota AJI, sekaligus anggota Forum Komunitas Hijau (FKH),” ujar Ketua AJI Kota Gorontalo Debby Hariyanti Mano lewat keterangan pers, Selasa, 6 September 2016.

Dalam kronologi yang diceritakan Debby, Yayat diserang saat mendatangi sebuah warung kopi yang berada di halaman kantor sekretariat AJI Kota Gorontalo, Senin, sekitar pukul 20.30 Wita.

Saat itu sedang berlangsung rapat FKH yang membahas masalah penebangan pohon di lingkungan Kota Gorontalo. “Rapat ini dihadiri Wali Kota Gorontalo Marten Taha dan sejumlah kepala dinas,” ujar Debby.

Menurut Debby, massa sudah berkumpul di luar warrung itu sebelum Yayat masuk. Meskipun begitu, Yayat yang datang menggunakan mobil bersama sejumlah rekannya, tetap memaksa masuk, tanpa mengikuti rapat FKH bersama wali kota.

Tak lama setelahnya, seorang yang diketahui sebagai Lurah Tomulobutao, Kota Gorontalo, masuk ke dalam sekretariat, diikuti tiga orang, yang salah satunya membawa alat komunikasi handy talky.

Sang lurah, menurut Debby, masuk menanyakan identitas penghuni dan penanggung jawab lokasi sekretariat. “Salah satu dari mereka meminta KTP semua orang yang berada di ruangan,” tutur Debby.

Yayat kemudian dibawa keluar sekretariat oleh salah seorang polisi. Polisi itu baru kemudian diketahui sebagai ajudan wali kota. “Tujuannya saat itu adalah untuk membawa Yayat kabur dari kepungan massa.”

Akan tetapi, menurut Debby, Yayat justru dipukuli saat keluar ruangan. Dia dipukul di pipi kanan dan kepala bagian belakang. Yayat pun disebut memiliki bekas pukulan berupa memar di sekitar tulang pipinya.

Yayat akhirnya dibawa dengan sepeda motor ke kantor Kepolisian Sektor Kota Timur karena kekhawatiran akan ada massa yang menyerang lagi. “Sekitar pukul 22.30 Yayat dibawa ke Polres Kota Gorontalo didampingi rekan-rekan AJI dan tidak lama kemudian, polisi mempersilakan Yayat pulang.”

Massa yang menyerang Yayat diduga adalah pendukung Wali Kota Gorontalo, yang emosi karena karikatur karya Yayat. Karikatur tersebut, kata dia, berisi protes terhadap penebangan pohon di wilayah setempat. Yayat sendiri diketahui memuat karikatur ke media sosialnya.

Wali Kota Marten Taha, menurut Debby, mengaku tidak tahu dengan keberadaan massa yang menyerang sekretriat AJI Kota Gorontalo tersebut.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

13 jam lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

5 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

5 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

13 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

34 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

39 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

39 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

MK Hapus Pasal Pencemaran Nama Baik, SAFEnet: Bentuk Pengakuan Banyak Kriminalisasi Selama Ini

44 hari lalu

MK Hapus Pasal Pencemaran Nama Baik, SAFEnet: Bentuk Pengakuan Banyak Kriminalisasi Selama Ini

MK menghapus Pasal 14 dan Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 dan Pasal 310 ayat 1 KUHP tentang pencemaran nama baik

Baca Selengkapnya

Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

52 hari lalu

Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

Masduki Khamdan, PPLN Kuala Lumpur terdakwa tindak pidana pemilu 2024 kini menjadi tahanan kota di bawah pengawasan Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya