Menjelang Idul Adha, Ponorogo Waspadai Penyebaran Antraks

Reporter

Jumat, 2 September 2016 18:38 WIB

Ilustrasi sapi qurban. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Ponorogo - Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit antraks. Terutama menjelang Hari Raya Idul Adha. Penyemprotan desinfektan terhadap sapi yang masuk maupun ke luar daerah lebih gencar dilakukan petugas di pos pemeriksaan ternak yang masuk wilayah Kecamatan Badegan. "Dalam dua minggu ini kami lebih intensif mencegah antraks menyebar di Ponorogo," kata Kepala Seksi Bina Perlindungan Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Hortikultura Ponorogo Siti Barokah, Jumat, 2 September 2016.

Menurut Siti, pencegahan dilakukan karena antraks diduga telah menyerang sejumlah sapi di Kabupaten Pacitan yang berdekatan dengan Ponorogo. Sesuai informasi yang diterima Dinas Pertanian dan Hortikultura Ponorogo dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bakteri antraks mengakibatkan sejumlah sapi di Kecamatan Donorejo dan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, mati mendadak pada Juli lalu.

Informasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kata Siti, menyebutkan sapi yang diduga mati mendadak itu berasal dari Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Itu sebabnya jalur distribusi ternak antara Ponorogo dan Wonogiri lebih diperketat apalagi mendekati Idul Adha.

"Selain memantau di pos pemeriksaan di Desa Biting, Kecamatan Badegan, kami juga mengecek ke pasar-pasar hewan," tutur Siti sembari menyatakan, sampai saat ini kondisi hewan kurban yang dijual di pasaran masih dalam kondisi yang baik.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Pacitan Agus Sumarno mengatakan dugaan terjangkit antraks pada dua ekor sapi yang mati mendadak di wilayahnya telah ditangani. Sampel darah dan tanah di sekitar kandang telah diuji di Laboratorium Balai Besar Veteriner Yogyakarta. "Hasil terbarunya dinyatakan suspect dan mengarah ke positif," ujarnya saat dihubungi Tempo.

Upaya penanganan lain yang dilakukan, kata Agus, adalah pemberian vaksin, penyemprotan desinfektan selama tiga pekan terakhir. Hingga kini, kasus serupa tidak ditemukan lagi.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

46 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

47 hari lalu

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

49 hari lalu

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

51 hari lalu

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

52 hari lalu

Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

Dua orang warga Gunungkidul dirawat diduga karena terpapar antraks sementara 15 lainnya menjadi suspek.

Baca Selengkapnya

17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

52 hari lalu

17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

Setidaknya 17 warga Kabupaten Gunungkidul, diduga terpapar antraks setelah mengkonsumsi daging kambing bawaan dari Sleman, DIY

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

53 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya