Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mendatangi Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, untuk bertemu dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. Kedatangannya dalam rangka menyerahkan surat Presiden Joko Widodo perihal pergantian pengisi posisi Kepala Badan Intelijen Negara.
"Jadi Kepala BIN diusulkan nama baru, yaitu Pak Budi Gunawan," kata Pratikno di Lantai 3, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jumat, 2 September 2016. Alasan pergantian itu, menurut Pratikno, demi regenerasi. Penunjukan Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Budi Gunawan itu, ucap dia, tidak ada pertimbangan tertentu.
Proses selanjutnya, tutur Pratikno, adalah meminta pertimbangan DPR. Dengan usul ini, artinya Kepala BIN saat ini, Sutiyoso, akan dilengserkan. Merespons Pratkno, Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan akan segera melangsungkan rapat pimpinan untuk menentukan jadwal dalam rangka membahas surat Jokowi ini.
"Kami akan rapat dulu dengan fraksi-fraksi, Senin," ucapnya. Komisi Intelijen DPR akan ditugaskan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Budi. "Kami akan rapat untuk menugaskan alat kelengkapan (DPR) mana yang akan menindaklanjutinya. Tapi, sesuai dengan mitranya, tentu Komisi I," ujar politikus Partai Golkar ini.
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
7 Februari 2024
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.