TEMPO Interaktif, Semarang:Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menganggarkan dana sebesar Rp 4,25 miliar untuk penyelenggaraan konggres bahasa Jawa. Alokasi dana itu telah dibahas dalam rapat perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Komisi E DPRD setempat menyetujui anggaran tersebut.Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah Iqbal Wibisono mengatakan, sebenarnya panitia mengajukan anggaran sebesar Rp 5 miliar. “Tapi anggaran yang diajukan panitia itu dipotong Rp 750 juta untuk bantuan korban gempa di Jawa Tengah,” kata Iqbal pagi ini.Alokasi anggaran tersebut selanjutkan akan dibawa ke rapat paripurna panitia anggaran untuk disahkan. Menurut Iqbal, konggres bahasa Jawa sangat mendesak untuk digelar. “Ini dalam rangka untuk nguri-uri (merawat) bahasa Jawa,” katanya. Dia menambahlan, bahasa Jawa mulai tersisihkan oleh bahasa asing akibat derasnya arus globalisasi.Ketua panitia konggres, Soetadi, mengatakan pelaksanaan konggres pada pertengahan Oktober 2006 ini berangkat dari keprihatinan tiga wilayah provinsi yang memakai bahasa Jawa atas kemungkinan pudarnya bahasa tersebut. Ketiga provinsi itu adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Menurut Soetadi, setiap tahun selalu ada bahasa etnis yang hilang karena berhadapan dengan arus globalisasi. Pada 2001, ada 10 bahasa etnis di dunia yang hilang. Sedangkan pada tahun 2004 setidaknya ada 24 bahasa etnis yang juga hilang. Disisi lain, kata dia, bahasa Jawa ngoko di Suriname tetap bertahan selama lebih 90 tahun meski tanpa ada pembinaan.Rofiuddin