Menteri Retno Terus Berkomunikasi dengan Filipina Soal Sandera WNI

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 31 Agustus 2016 06:25 WIB

Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi menjawab pertanyaan wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, 22 Agustus 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan pemerintah masih mengupayakan penyelamatan warga negara Indonesia yang disandera di Filipina Selatan.

Dalam durasi 2 bulan—sejak penyanderaan terjadi pada Juni 2016—dua dari sebelas sandera, yang merupakan warga negara Indonesia, telah bebas.

"Kami terus bekerja di tempat masing-masing. Dari segi diplomatik kami jalankan," ujar Retno di kompleks Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Agustus 2016.

Menurut Retno, komunikasinya dengan pemerintah Filipina tak pernah putus. "Hari ini (kemarin), saya melakukan kontak dengan Manila beberapa kali untuk mendapatkan informasi di lapangan seperti apa," ujar Retno.

Retno menyebut kondisi perairan Sulu, yang menjadi lokasi tawanan WNI, masih dinamis. Salah satu pemicunya operasi militer yang dilancarkan pasukan militer Filipina.

Retno mengatakan pihaknya terus mengirim pesan khusus kepada pemerintah Filpina. Ia meminta pihak Filipina memastikan keselamatan para sandera.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan dua WNI yang lolos dari penyandera sudah kembali ke Indonesia setelah menjalani sejumlah proses.

"Biarlah penenangan dulu. Diharapkan (penyelamatan) yang lain segera selesai," tutur Wiranto di depan rumah dinasnya, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa sore.

Dua sandera yang telah kembali ke Indonesia adalah Muhammad Sofyan dan Ismail. Keduanya merupakan anak buah kapal TB Charles milik PT Rusianto bersaudara. Mereka diculik pada 21 Juni 2016 dan berhasil melarikan diri.

Kepulangan mereka pada Sabtu lalu sengaja ditutupi pemerintah karena permintaan privasi dari pihak keluarga.

Saat ini masih ada sembilan WNI yang belum jelas nasibnya. Mereka adalah lima awak kapal Charles dan empat WNI dari dua kasus penculikan yang terjadi di perairan Sabah, Malaysia, pada Juli dan Agustus 2016.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

2 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

6 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

7 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya