Singapura Investigasi 4 Perusahaan Diduga Pembakar Hutan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 23 Agustus 2016 16:00 WIB

Seorang warga mengamati kebakaran lahan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, Riau, 10 Maret 2016. Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan sejak 7 Maret lalu selama tiga bulan ke depan. ANTARA/Wahyudi

TEMPO.CO, Surabaya - Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya mengatakan Pemerintah Singapura sedang lakukan investigasi empat perusahaan asal Indonesia. Empat perusahaan itu dicurigai Singapura sebagai pembakar hutan pada September dan Oktober 2015 di hutan gambut kawasan Riau.

"Tapi saya lupa nama empat perusahaan yang diinvestigasi Singapura," kata Ngurah usai pengukuhan Guru Besar di Universitas Negeri Surabaya, Selasa, 23 Agustus 2016.

Investigasi ini dilakukan setelah Singapura memiliki Transboundary Haze Pollution Act (THPA) atau regulasi polusi lintas batas. Undang-undang itu memungkinkan Singapura untuk investigasi pesuahaan atau perorangan yang dicurigai membakar hutan sehingga menyebabkan polusi asap di wilayah Singapura.

Ngurah menjelaskan keempat perusahaan itu telah diinvestigasi Singapura dengan melakukan korespondensi. Artinya, Pemerintah Singapura mengirimkan surat yang berisi pertanyaan-pertanyaan soal dugaan pembakaran hutan.

"Isi surat itu ya misalnya ditanya apa penyebab terbakarnya hutan, apa yang dilakukan perusahaan saudara mengapa bisa membakar hutan," ujar Ngurah menjelaskan isi surat korespondensi yang dikirim Singapura.

Menurut dia, investigasi itu dilakukan oleh penyelidik independen dari National Environment Agency (NEA) atau Badan Lingkungan Hidup Singapura. Selain itu, penyelidikan itu sama sekali tidak melibatkan Kedutaan Besar Indonesia di Singapura maupun polisi Indonesia.

"Mereka melakukan sendiri, kami yang di kedutaan tak mendapat informasi apa-apa soal penyelidikan itu," tutur Ngurah.

Ketika ditanya apa empat perusahaan itu akan diadili di Singapura, Ngurah tak mau berandai-andai. Menurut dia, sampai saat ini Singapura masih hanya melakukan korespondensi dengan mengirim surat ke empat perusahaan yang dicurigai itu.

"Kalau sampai ke pengadilan prosesnya masih sangat lama, masih sangat jauh," ujar Ngurah.

Meski begitu, Kedutaan Indonesia di Singapura dapat memberi bantuan jika nanti pengusaha empat perusahaan itu diinvestigasi langsung saat berada di Singapura. "Mereka bisa menghubungi kami jika diperlukan, kami siapkan bantuan hukum," kata Ngurah.

Pada September hingga Oktober 2015, kebakaran melanda wilayah Provinsi Riau. Kebakaran yang terjadi di lahan gambut itu telah menyebabkan wilayah lain terpapar kabut asap hingga ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Diyakini kebakaran itu disebabkan oleh ulah perusahaan pulp dan kertas, sehingga mereka harus bertanggung jawab akan hal itu.

Dalam pernyataannya pada 12 April lalu, Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada enam perusahaan yang berbasis di Indonesia. Mereka diminta segera mengambil tindakan untuk mengurangi kebakaran dan berupaya agar peristiwa itu tidak terulang kembali.

Namun, empat dari enam perusahaan tidak menanggapi, termasuk direktur perusahaan yang tidak hadir dalam wawancara. Dalam pidatonya bulan lalu, Masagos berjanji pemerintah akan mengambil langkah apa pun untuk dapat menegakkan THPA.

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Singapura Bertahan jadi Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia per Oktober 2024

1 hari lalu

Singapura Bertahan jadi Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia per Oktober 2024

Pemegang paspor Singapura menikmati akses bebas visa ke 195 dari 227 tujuan, menurut indeks yang dirilis pada bulan Oktober oleh Henley & Partners.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perusahaan Singapura Disanksi AS, Israel Naikkan Anggaran Perang

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perusahaan Singapura Disanksi AS, Israel Naikkan Anggaran Perang

Top 3 dunia adalah perusahaan Singapura kena sanksi AS, Israel naikkan anggaran perang hingga Mossad terlibat skandal di Italia.

Baca Selengkapnya

Aturan Bebas Visa Permanent Resident Singapura Belum Berdampak pada Kunjungan Wisman di Batam

2 hari lalu

Aturan Bebas Visa Permanent Resident Singapura Belum Berdampak pada Kunjungan Wisman di Batam

Untuk pemegang Permanent Resident Singapura, wilayah Kepri yang dapat dikunjungi mencakup Batam, Bintan, dan Karimun

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

2 hari lalu

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

Empat dari perusahaan Singapura diidentifikasi sebagai bagian dari jaringan perusahaan pelayaran yang membantu Novatek, produsen LNG terbesar di Rusia

Baca Selengkapnya

BPOM Singapura Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi

4 hari lalu

BPOM Singapura Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi

Anggur Shine Muscat di Singapura aman untuk dikonsumsi berdasarkan hasil pengujian lembaga konsumen negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Bandara Terbaik di Dunia menurut Forbes Travel Guide 2024

6 hari lalu

Bandara Terbaik di Dunia menurut Forbes Travel Guide 2024

Bandara Changi meraih dua penghargaan dalam daftar bergengsi Forbes, yakni gelar Bandara Internasional Terbaik dan Desain Bandara Terbaik.

Baca Selengkapnya

BP Investasi Danantara Bentukan Prabowo Disebut Bakal Mirip Temasek Singapura, Ekonom Beri Catatan Ini

7 hari lalu

BP Investasi Danantara Bentukan Prabowo Disebut Bakal Mirip Temasek Singapura, Ekonom Beri Catatan Ini

Tantangan utama tata kelola BP Investasi Danantara adalah memastikan keputusan investasi yang diambil sesuai dengan prinsip-prinsip good governance.

Baca Selengkapnya

Pesona Diwali 2024 di Little India: Ritual, Cita Rasa, dan Cahaya yang Menyala di Singapura

7 hari lalu

Pesona Diwali 2024 di Little India: Ritual, Cita Rasa, dan Cahaya yang Menyala di Singapura

Diwali 2024 di Little India Singapura penuh warna dan tradisi. Nikmati bazar, ritual unik Theemithi, dekorasi gemerlap, makanan lezat, serta acara budaya khas untuk pengalaman tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Lee Hsien Yang Putra Pendiri Singapura Cari Suaka ke Inggris, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Lee Hsien Yang Putra Pendiri Singapura Cari Suaka ke Inggris, Apa Alasannya?

Putra pendiri Singapura modern, Lee Hsien Yang, berhasil meraih suaka di Inggris. Apa alasannya mendapatkan suaka di Inggris?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Ingar Bingar Kota, Pulau Kecil di Singapura Punya Pantai Berbentuk Bulan Sabit

9 hari lalu

Jauh dari Ingar Bingar Kota, Pulau Kecil di Singapura Punya Pantai Berbentuk Bulan Sabit

Wisatawan bisa mendapatkan pengalaman di alam terbuka di Singapura, mulai dari menyisir pantai, berenang di laut, atau makan siang di tepi teluk.

Baca Selengkapnya