Warga berjaga di warung-warung non permanen miliknya yang terendam banjir rob di Pantai Cegkrong, Trenggalek, Jawa Timur, 8 Juni 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Trenggalek - Cuaca ekstrem di Trenggalek diperkirakan masih berlangsung hingga dua pekan mendatang. Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengatakan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf memimpin rapat koordinasi penanganan banjir di wilayahnya.
Banjir tersebut merendam ribuan rumah di 14 desa di Kabupaten Trenggalek. Itu sebabnya, Gus Ipul—sapaan akrab Wakil Gubernur—melaksanakan rapat koordinasi penanganan bencana bersama para pejabat Trenggalek.
"Bencana alam yang melanda Trenggalek tiga hari berturut-turut ini disebabkan oleh cuaca ekstrem," kata suami artis Arumi Bachsin ini, Jumat, 19 Agustus 2016.
Dia berujar, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan memperkirakan kondisi ini akan terus berlangsung hingga 14 hari ke depan. Tingginya curah hujan yang terjadi pada musim kemarau menyebabkan beberapa aliran sungai meluap. Hal ini pula yang memicu datangnya air kiriman dari atas lereng Gunung Wilis serta menyebabkan banjir di Kecamatan Kampak, Munjungan, Gandusari, dan Pogalan.
Banjir di Kecamatan Munjungan telah terjadi dua kali pada bulan ini. Air yang mengalir dari pegunungan sebelah selatan Kecamatan Kampak dan barat Watulimo memporak-porandakan infrastruktur, seperti jembatan dan gedung sekolah. Sedangkan banjir di Kecamatan Kampak disebabkan oleh air kiriman dari pegunungan yang menggenangi wilayah itu dan sebagian Kecamatan Watulimo. Banjir ini merembet ke Kecamatan Gandusari dan Pogalan hingga merusak delapan infrastruktur besar, di antaranya jembatan gantung.
Selain itu, Pemerintah Trenggalek mencatat delapan titik longsor di jalur Kampak-Munjungan yang mengakibatkan ruas jalan putus total. Reruntuhan material gunung juga menewaskan nenek berusia 80 tahun yang menolak meninggalkan rumahnya.
Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan pemerintah akan membangun tiga bendungan besar untuk mengendalikan air, masing-masing di Kecamatan Tugu, Kampak, dan perbatasan Trenggalek-Tulungagung. "Kami baru menyelesaikan satu bendungan saja," ucapnya.
Dia menambahkan, kedatangan Gus Ipul ke Trenggalek juga meminta data nilai kerusakan jembatan, rumah, sekolah, dan area persawahan. Melihat kondisi alam yang mengkhawatirkan, pemerintah akan menetapkan status darurat bencana selama 14 hari ke depan. Penetapan status darurat ini juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait dengan penanganan dan dukungan anggaran.