TEMPO.CO, Bandung - Lembaga Original Rekor Indonesia (ORI) memberikan penghargaan kepada Telkom University karena bisa mendatangkan ribuan mahasiswa untuk mengikuti seminar penyuluhan tentang bahaya narkoba di kampus tersebut.
Adapun peserta penyuluhan Telkom University tercatat sebanyak 7.246 mahasiswa pada acara 8 dan 14 Agustus 2016.
Penghargaan ini diserahkan kepada Rektor Telkom University Mochamad Ashari, Rabu, 17 Agustus 2016. Wakil Rektor IV M. Yahya Arwiyah mengatakan tidak menyangka bisa mendapat penghargaan rekor nasional hanya dengan mendatangkan mahasiswa ikut seminar.
Menurut dia, sejak berdiri tiga tahun lalu, kampus Telkom University sebenarnya sudah melengkapi proses penerimaan mahasiswa baru dengan penyuluhan bahaya narkoba. Program itu dimaksudkan agar sivitas akademika tidak berkompromi dengan narkoba. “Untuk mendukung langkah ini, Telkom University menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional,” ucapnya lewat keterangan tertulis, Rabu, 17 Agustus 2016.
Di dalam kampus, pencegahan penyalahgunaan narkoba di kampus juga melibatkan mahasiswa yang menjadi Sahabat Asrama dan Sahabat Mahasiswa. Sahabat Asrama adalah mahasiswa yang bertugas mengawasi mahasiswa tingkat pertama yang tinggal selama setahun di asrama. Sedangkan Sahabat Mahasiswa bertugas mengawasi teman-temannya di dalam kampus dan lingkungan sekitar, termasuk menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar.
Penghargaan pemecahan rekor itu diserahkan President ORI Agung Elvianto. “Rekor yang diraih ini merupakan rekor kolosal. Karena itu, kami memberi apresiasi ini,” ujarnya. Lembaga yang berbasis di Bandung itu juga memberikan penghargaan kepada penyuluh narkoba dari BNN, Brigadir Jenderal Polisi Victor Pudjiadi.