HUT RI Ke-71, Penjual Batang Pohon Pinang Kebanjiran Rezeki

Reporter

Rabu, 17 Agustus 2016 13:07 WIB

Sejumlah peserta berusaha menaiki pohon pinang dalam lomba panjat pinang di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, (17/8). 168 pohon piang yang disediakan oleh Ancol ini untuk memeriahkan Hari kemerdekaan ke-68. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bandung - Tradisi panjat pinang yang merupakan bagian dari pesta peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi berkah bagi para penjual batang pohon pinang di Kota Bandung. Memasuki Agustus, warga banyak yang membutuhkan pohon pinang sebagai sarana perlombaan panjat pinang dengan beragam hadiah di lingkaran puncaknya.

Salah satu penjual batang pohon pinang di kawasan Riung Bandung, Kota Bandung, Yudiana, 45 tahun, mengatakan usaha yang dia tekuni sudah hampir 10 tahun lalu itu kini kebanjiran pelanggan. Pesta perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia itu memberikan berkah yang cukup melimpah bagi Yudi. Setidaknya, secara finansial Yudi dan keluarga merasa sudah merdeka.

"Alhamdulillah banyak juga yang beli batang panjat pinang ke sini. Biasanya sebulan penuh masih tetap ramai dikunjungi pembeli," ujar Yudi saat ditemui Tempo di bengkel panjat pinang, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu, 17 Agustus 2016.

Hingga kini, Yudi mengaku berhasil menjual batang pohon pinang sebanyak 20 batang. Setiap batangnya, dia mematok harga Rp 900 ribu. "Itu sudah termasuk jasa kirimnya ya," katanya. Rata-rata panjang batang pohon pinang yang dijadikan sarana panjat pinang itu memiliki panjang sekitar sembilan meter dengan diameter seukuran tiang listrik.

Yudi memperoleh pinang itu dari daerah Sumedang. Menurut dia, saat ini pohon berjenis palma itu semakin langka. Makanya, untuk harga tiap batangnya pun terbilang cukup mahal. Guna menyiasati masalah keterbatasan dan harga yang cenderung mahal, Yudi memberikan pilihan lain kepada pembeli dengan membuat sarana panjat pinang berbahan bambu gombong.

"Saya juga menjual panjat pinang dari awi gombong, yang harganya lebih terjangkau. Tapi kan kalau cari keaslian pasti pilihnya panjat pinang dari pohon pinang karena tradisinya memang seperti itu," katanya.

Untuk jumlah penjualan pun, kata dia, berimbang antara pembeli yang tertarik panjat pinang dengan batang pinang asli dan yang terbuat dari bambu. "Dari kekuatan memang bagus dan lebih orisinal dari pohon pinang," ucapnya.

Sedangkan Aep Saepul, 34 tahun, penjual bambu gombong di kawasan Kiara Condong, Kota Bandung, mengatakan kebanyakan pembeli lebih memilih panjat pinang berbahan dasar bambu daripada yang asli menggunakan batang pohon pinang. Selain harganya lebih terjangkau, alasannya tentu saja karena batang pohon pinang semakin sulit didapat. "Sekarang sudah terjual sekitar 40 batang bambu, kalau yang dari batang pohon pinang asli paling hanya 10 batang saja," katanya.

AMINUDIN A.S.

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

3 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

3 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

11 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

21 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

26 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

31 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

56 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya