BI dan BNN Kerja Sama Awasi Aliran Transaksi Narkotika  

Senin, 15 Agustus 2016 13:06 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso menandatangani nota kesepahaman antara BI dengan BNN, di Kompleks BI, Thamrin, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2016. Tempo/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menandatangani nota kesepahaman tentang komitmen pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika di Indonesia. Kerja sama tersebut diteken langsung Gubernur BI Agus Martowardojo dan Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso, Senin, 15 Agustus 2016.

"Kami akan merapatkan barisan dengan BNN agar bisa meyakinkan lembaga yang berada di bawah supervisi kami, untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba," ujar Agus dalam sambutannya di kompleks gedung BI, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta.

Menurut Agus, penyalahgunaan narkoba dapat merusak masa depan bangsa dan berpotensi mengganggu daya saing dan kemajuan bangsa. Agus meminta lembaga atau institusi yang berada di bawah pengawasan BI turut mendukung gerakan ini.

Kepala BNN Budi Waseso mengatakan penanganan narkotika membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat. Dia mengapresiasi dukungan BI atas upaya menghadapi ancaman kejahatan narkoba di Indonesia. "Peran BI dalam hal ini penting karena banyaknya transaksi narkotika yang dilakukan melalui perbankan," katanya.

Terdapat empat program kerja sama BI dan BNN yang disepakati. Pertama, adalah diseminasi informasi dan advokasi pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika di lingkungan kerja serta lingkungan lembaga yang berada di bawah kewenangan pengaturan dan pengawasan BI.

Kedua, pelaksanaan tes atau uji narkotika kepada pegawai BI dan pihak yang dipekerjakan BI. Ketiga, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam rangka pencegahan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika serta pengetahuan mengenai kebanksentralan. Terakhir, terkait dengan peran serta BI sebagai penggiat anti-narkotika.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

9 jam lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

12 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

14 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

3 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya