Buwas Gelar Pembekalan Indonesia Darurat Narkoba di Hong Kong

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 13 Agustus 2016 11:31 WIB

Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso saat menguji laboratorium sabu yang akan dimusnahkan di gedung BNN, Jakarta, 4 Agustus 2016. TEMPO/Inge

TEMPO.CO, Hong Kong - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengadakan pembekalan "Indonesia Darurat Narkoba" kepada para buruh migran Indonesia (BMI) yang baru tiba di Hong Kong.

Dalam wawancara dengan Antara di Beijing, Sabtu, 13 Agustus 2016, Budi Waseso mengatakan BNN memiliki program sosialisasi P4GN untuk WNI yang ada di luar negeri, terutama di negara-negara yang rawan terjadi penyelundupan narkoba ke Indonesia.

Budi Waseso mengatakan pembekalan kepada para WNI buruh migran yang ada di Hong Kong agar mereka tidak terjerat dalam jaringan peredaran gelap narkoba.

"Di waktu yang akan datang, program sosialisasi ini akan ditingkatkan, tidak hanya frekuensinya, tapi juga kualitas materi sosialisasi yang up-to-date disesuaikan dengan situasi dan kerawanan negara yang bersangkutan," kata Buwas.

Budi Waseso menambahkan, BNN juga berencana menempatkan perwakilan di negara-negara tersebut agar program sosialisasi, kegiatan intelijen, serta kerja sama dengan otoritas negara setempat jadi lebih efektif dan efisien.

Dalam cuplikan sosialisasi yang diterima Antara, Buwas mengingatkan para buruh migran Indonesia berhati-hati dan waspada terhadap segala bentuk serta jenis narkoba, termasuk modus yang kerap digunakan sindikat, menjerat mereka sebagai kurir.

"Mbak-mbak ke sini untuk mencari penghasilan yang lebih baik, kehidupan yang lebih baik bagi keluarga di Indonesia. Jadi jangan sudah jauh-jauh datang ke sini (Hong Kong) hanya jadi kurir narkoba, lalu masuk bui. Masih lebih baik hukuman kurungan, bagaimana kalau sampai hukuman mati?" ujar Buwas mengingatkan para buruh migran.

Budi Waseso menambahkan, jadi kurir narkoba, dibui, dihukum mati, lalu tidak bisa lagi bertemu dengan suami dan anak di Tanah Air. “Ini kan kerugian yang tidak bisa dibayar dengan apa pun,” ujarnya.

Buwas mengatakan saat ini tercatat 38 WNI yang ditahan lembaga pemasyarakatan Hong Kong karena terlibat kasus narkoba. Ia mengingatkan para BMI tidak mudah terbujuk rayu oleh orang asing, baik dari Pakistan, Afrika Barat, maupun warga negara asing lain.

"Mereka memang rayuannya maut, luar biasa. Dirayu, kali pertama mereka kasih banyak uang, dikasih barang-barang bagus, tujuan akhirnya bagaimana mbak-mbak menjadi kurir, mengirim barang. Semua tujuannya adalah Indonesia, melalui berbagai negara. Dari Timur Tengah juga jalurnya ke Indonesia. Sehingga kini Indonesia darurat narkoba," tuturnya.

Buwas juga mengingatkan para buruh migran Indonesia segera mengirimkan penghasilannya kepada keluarga di kampung halaman, sehingga tidak tergoda membeli narkoba di Hong Kong.

"Narkoba itu enaknya hanya sesaat, setelah itu pusing, berhalusinasi. Lebih parah lagi jika kita sampai ketergantungan. Jadi, kalau sudah punya penghasilan, berhati-hatilah. Ingat kewajiban pokok untuk mengirimkan ke keluarga, ke anak,” ucapnya.

Dalam kunjungan kerja ke Hong Kong sejak 11 hingga 13 Agustus 2016, Budi Waseso mengadakan pertemuan dengan Komisioner Biro Narkotika Hong Kong Kepolisian Hong Kong Stephen Lo.

Pada pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat saling mendukung dalam menanggulangi permasalahan narkoba, termasuk yang melibatkan buruh migran Indonesia.

ANTARA

Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

6 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

4 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

5 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya