Risma Jadi Juru Kampanye PDIP, Tetap Saingi Ahok di DKI?  

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 13 Agustus 2016 01:33 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau Taman Gantung usai diresmikan di gedung Siola Jalan Tunjungan Surabaya, 26 Juli 2016. TEMPO/ MOHAMMAD SYARRAFAH

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sampai kini belum dipastikan akan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dalam pemilihan kepala daerah 2017. Calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta akan ditentukan berdasarkan mandat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan Risma belum tentu maju di DKI meskipun selama ini kerap berpolemik dengan Basuki Tjahaja Purnama. Basuki sudah memastikan hendak maju sebagai calon Gubernur DKI menggunakan kendaraan tiga partai, yakni Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Golongan Karya.

Menurut Eriko, PDIP memang menunjuk Risma sebagai juru kampanye nasional partai tersebut. Penunjukan juru kampanye, ucap dia, tak berkaitan dengan pencalonan gubernur. "Tidak ada kaitannya jurkamnas dengan pencalonan," ujar Eriko di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Agustus 2016. "Jurkamnas itu kami menjalin hubungan baik."

Baca: Ahok vs Risma, Ini Perbandingan Jakarta Selatan - Surabaya

Eriko menuturkan DPP PDIP menugaskan Risma menjadi juru kampanye nasional. Dia menganggap penting penunjukan Risma sebagai juru kampanye. Pengalaman Risma dianggap perlu untuk memenangi pilkada 2017. "Dalam hal ini, bisa dicapai kemenangan yang diinginkan," ucapnya.

Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan Risma ditunjuk menjadi juru kampanye nasional PDIP pada pilkada 2017. Meski sudah resmi menjadi juru kampanye, ujar Djarot, peluang Risma untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI melawan calon inkumben, Basuki alias Ahok, masih terbuka lebar.

Menurut Djarot, permintaan menjadi juru kampanye nasional itu datang dari Risma sendiri. Peran Risma diharapkan bisa memperlihatkan bahwa perempuan bisa berperan dalam dunia politik. "Saya sendiri yang minta itu,” tutur Risma.

Baca: Terungkap: Risma Pernah Tolak Jabatan Menteri dari Jokowi

Jumat, 12 Agustus 2016, sejumlah politikus PDIP merapat di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Para politikus PDIP itu semula dikabarkan hendak membahas pilkada 2017. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa pertemuan itu membahas, antara lain, persiapan pemilihan kepala daerah, kaderisasi, dan penegakan disiplin partai.

"Hari ini lebih pada kondisi eksternal. Jadi tidak ada pembahasan pilkada DKI. Terkait dengan Risma yang akan datang ke Ibu (Megawati), itu tidak benar," ucap Hasto sebelum masuk rumah Mega.

Tak lama berselang, Hasto keluar untuk pergi ke kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, tak jauh dari kediaman Mega. Di sana, digelar rapat rutin DPP. "Intinya, kami mau bahas, bukan pilkada DKI saja," ujar Djarot tanpa mau menjelaskan panjang-lebar agenda pertemuan tersebut.

ARKHELAUS W.




Berita terkait

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

1 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

7 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

8 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

14 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

14 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

15 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

18 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

18 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

20 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

20 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya