Ryamizard: Bebaskan 10 WNI, Duterte Pimpin Serang Abu Sayyaf  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 6 Agustus 2016 16:09 WIB

Aktivis Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa melakukan aksi unjuk rasa, di depan Kedutaan Besar Filipina, Jakarta, 1 Agustus 2016. Mereka mendesak pemerintah Filipina untuk aktif membebaskan 10 WNI yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengklaim Filipina telah menyiapkan sepuluh ribu tentara untuk mengepung jaringan teroris Abu Sayyaf yang menahan sepuluh warga negara Indonesia di Sulu, Filipina. Hal itu, kata ia, adalah bagian dari kesepakatan trilateral yang dirumuskan di Bali beberapa hari lalu.

"Kita masih menunggu perkembangannya. Ini kan sudah dikepung, masif, sepuluh ribu tentara. Tunggu waktu yang tepat," ujar Ryamizard di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat malam, 5 Agustus 2016.

Sepuluh WNI disandera jaringan teroris Abu Sayyaf sejak sekitar sebulan lalu. Sebanyak tujuh orang disandera saat berlayar di perairan Filipina dan yang lainnya di perairan Malaysia.

Merespons hal itu, Indonesia, Malaysia, dan Filipina meneken kesepakatan untuk melakukan pengamanan bersama. Kesepakatan diteken pada Mei lalu di Yogyakarta. Sedangkan standar operasinya dirumuskan di Bali akhir pekan ini. Isinya meliputi koridor penjagaan, patroli bersama, dan pertukaran informasi intelijen.

Ryamizard menuturkan pengepungan itu tidak akan dipimpin TNI. Sebaliknya, Presiden Filipina Rodrigo "The Punisher" Duterte yang akan memimpin pengepungan itu. Jadi, kata Ryamizard, ini membuat Indonesia tak perlu menurunkan tentara.

Menurut Ryamizard, jumlah pasukan Filipina sudah cukup untuk menggempur kelompok Abu Sayyaf. "Kita mungkin akan mengimbangi saja. Kalau banyak-banyak pasukan, kan enggak efektif, " ujarnya.

ISTMAN M.P.




Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

6 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

6 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

7 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

7 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

9 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

9 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

12 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

13 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya