Forum Akademisi Minta Jokowi Cegah Kriminalisasi Haris Kontras

Reporter

Editor

Erwin prima

Sabtu, 6 Agustus 2016 16:06 WIB

Puluhan aktivis melakukan aksi solidaritas terhadap Koordinator Kontras Haris Azhar #MelawanGelap di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2016. Haris dilaporkan ke polisi setelah mengungkap testimoni bandar narkoba Freddy Budiman soal keterlibatan oknum-oknum TNI, Polri, dan BNN. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok dosen dan aktivis di bidang pendidikan membentuk Forum Akademisi #KamiPercayaKontraS. Mereka memberikan dukungan kepada koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindakan Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, yang dilaporkan ke polisi.

Ada lima permintaan atau seruan Forum Akademisi. Pertama, Forum menegaskan, Kontras adalah perwakilan dari akal sehat masyarakat sipil. Kontras tak punya kepentingan politik serta motif kriminal dalam menjalankan tugas demokrasi dan kemanusiaan.

Kedua, Forum menyatakan tugas Polri adalah memberikan rasa aman kepada masyarakat sipil dan menjamin inisiatif warga. "Termasuk inisiatif untuk menyampaikan informasi edukatif dan korektif," ucap anggota Forum, Tri Agus Susanto, di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 Agustus 2016.

Ketiga, Forum meminta Presiden Joko Widodo menunjukkan kepemimpinannya untuk mencegah bentuk upaya kriminalisasi terhadap Haris. Menurut Agus, tiga institusi yang melaporkan Haris berada di bawah kekuasaan Jokowi.

Dia juga meminta Presiden menginisiasi komisi khusus untuk membersihkan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, serta Badan Narkotika Nasional dari narkoba dan korupsi.

"Keempat, Presiden Joko Widodo harus sadar bahwa problem narkoba di Indonesia tidak sesederhana yang dia bayangkan yang akan selesai dengan melakukan pembunuhan massal terhadap para bandar," ujar Agus.

Kelima, forum tersebut meminta masyarakat mendukung Kontras. Forum Akademisi #KamiPercayaKontraS menyimpulkan, persoalan ini terkait dengan sikap Presiden yang masih kuat mempertahankan doktrin hukuman mati. "Kami meminta pemerintah segera menyatakan moratorium terhadap praktek ini," tutur Tri Agus.

Haris dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri oleh tiga lembaga pemerintah dan satu organisasi masyarakat, yaitu BNN, TNI, Pemuda Panca Marga, dan Polri sendiri. Haris dikenai pasal pencemaran nama baik dan fitnah melalui media sosial.

Dia dilaporkan ke polisi karena tulisannya Facebook berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit". Isinya adalah pengakuan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman. Pesan itu tersebar secara cepat di media sosial pada Kamis malam, 28 Juli 2016. Cerita itu tersiar beberapa jam sebelum terpidana Freddy Budiman dieksekusi mati.

Beberapa anggota Forum Akademisi yang hadir memberi pernyataan pers adalah Daniel Hutagalung dari Universitas Indonesia, Alfindra Primaldhi (UI), Donny Ardyanto (Perhimpunan Pendidikan Demokrasi), Panata Harianja (UI), Robertus Robet (Universitas Negeri Jakarta), Bramantya Basuki (Institute for Policy Analysis of Conflict), dan Tri Agus (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa). Anggota forum yang dibentuk tiga hari lalu ini berjumlah 30-an akademikus.

REZKI ALVIONITASARI




Berita terkait

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

5 jam lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

8 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

10 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

3 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

3 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

5 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya