TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan keunikan masjid di Indonesia dibanding di negara lain. Di Indonesia, menurut Kalla, masjid dibangun secara gotong-royong dan dimiliki masyarakat.
"Hanya di Indonesia dan beberapa negara lain yang masjidnya 95 persen dibangun dengan gotong-royong masyarakat," kata Kalla hari ini, Kamis, 4 Agustus 2016, saat membuka seminar “Peran Masjid dalam Menangkal Pemikiran Menyimpang” di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta.
Kalla menjelaskan, masjid yang dibangun pemerintah terbilang sedikit. Di Jakarta, ada Masjid Istiqlal dan Islamic Center di Jakarta Utara. Beberapa lainnya adalah masjid-masjid di perkantoran pemerintah. "Selain itu, semua dibangun masyarakat."
Ini berbeda dengan masjid di Malaysia, Pakistan, dan negara-negara Timur Tengah yang sebagian besar dibangun oleh pemerintah. Karena itu, semua imam dan khatibnya digaji pemerintah.
Baca: Eva Sundari: Orang Memprotes Loudspeaker Masjid Bukan Kejahatan
Di Indonesia, Kalla meneruskan, khatib dan imam diberi honor dari sumbangan jemaah. "Jangan salah kalau ada kotak amal yang beredar, karena itu Anda tidak mendapati kotak amal di Malaysia, Brunei," ucap Kalla. "Tapi di sini kalau tidak ada kotak amal, siapa yang membayar kalau ada khatib atau ustad."
Kondisi itulah, menurut Kalla, yang membuat hampir semua masjid di Indonesia mandiri. Kemandirian ini tecermin pula dari sikap khatib saat berceramah di mimbar. Pada masjid di banyak negara lain, khatib dan imam menjadi bagian dari kegiatan pemerintah. Contohnya, di Malaysia, begitu khatib naik mimbar, ia dipastikan mendoakan sultan atau pemerintah. "Di indonesia, kadang-kadang begitu naik mimbar, khatib langsung mengkritik pemerintah," tuturnya.
Lantaran itulah, Kalla menerangkan, tugas dewan masjid adalah mengkoordinasikan agar ada batas-batas yang disepakati, misalnya tidak terlalu jauh digunakan dalam politik serta bisa memperbaiki kualitas layanan dan kemakmuran masyarakat. "Dewan masjid memiliki prinsip memakmurkan masjid dan mesti memakmurkan masyarakat," ujar Wakil Presiden, yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia.
AMIRULLAH
Berita terkait
Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak
9 jam lalu
Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.
Baca SelengkapnyaHamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel
1 hari lalu
Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.
Baca SelengkapnyaDana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur
3 hari lalu
Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.
Baca SelengkapnyaTergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak
3 hari lalu
Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.
Baca SelengkapnyaKontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim
4 hari lalu
Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
11 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
13 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
15 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
15 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
26 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca Selengkapnya