Satu Juta Lebih Warga Jawa Barat Alami Gangguan Pendengaran  

Reporter

Kamis, 4 Agustus 2016 13:58 WIB

Ilustrasi membersihkan kuping atau telinga dengan lilin. Koichi Kamoshida/Getty Images

TEMPO.CO, Bandung - Starkey Foundation memberikan alat bantu pendengaran kepada seribu warga Jawa Barat secara cuma-cuma. Sebelum diberikan gratis, pendengaran warga dicek dahulu pada 3-4 Agustus 2016. Perangkat impor seharga jutaan rupiah itu akan diberikan pada November, sekaligus pemasangannya.

Dalam program sosial ini, Starkey Foundation bekerja sama dengan Komisi Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian Jawa Barat, Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher, Lions Club, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Starkey merupakan yayasan sosial internasional yang berbasis di Amerika.

Kepala Staf Medik Fungsional, Departemen Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher, Rumah Sakit Hasan Sadikin, Ratna Anggraeni, mengatakan, hingga 2015, terdapat 2,5 persen dari 47 juta penduduk Jawa Barat, atau sekitar 1.175.000 orang, mengalami gangguan pendengaran.

Penyebab gangguan pendengaran, ujar dia, secara umum ada lima faktor. “Karena tuli sejak bayi, kebisingan, bertambahnya usia, infeksi, dan membersihkan sendiri kotoran di telinga,” kata Ratna kepada Tempo, Kamis, 4 Agustus 2016.

Dari lima penyebab itu, kata dia, faktor infeksi yang paling tinggi. Ciri-cirinya antara lain keluar cairan berbau busuk atau congek. Penyakit itu terutama dialami oleh warga perdesaan. “Sebab, sewaktu sakit batuk dan pilek tidak diobati secara tuntas. Padahal hidung dan telinga memiliki hubungan saluran,” ucapnya.

Pemeriksaan selama dua hari, ujar Ratna, untuk menentukan tingkat gangguan pendengaran sekaligus memilihkan alat yang cocok. Alat elektronik itu membantu pemakainya mendengar lebih keras dan jelas. Tidak banyak pasien yang bisa membeli alat impor seharga Rp 2-3 juta per buah. “Alatnya bisa satu, atau dipakai sepasang. Jadi total disiapkan 2.000 alat,” katanya.

Pembagian alat bantu dengar tersebut, menurut Ratna, berlangsung di delapan kota, seperti DKI Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya. Total perangkatnya sebanyak 14 ribu alat.

Rangkaian kegiatan diawali dengan publikasi ke berbagai sarana kesehatan, sekolah luar biasa, yayasan, dan masyarakat umum. Masyarakat dengan disabilitas pendengaran diminta mendaftarkan diri secara online ke alamat http://pusatalatbantudengar.com/page/Waiting-List.htm.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit

Baca Selengkapnya

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.

Baca Selengkapnya

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.

Baca Selengkapnya

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.

Baca Selengkapnya

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?

Baca Selengkapnya

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.

Baca Selengkapnya