Keluarga Sandera Minta Pemerintah Bayar Uang Tebusan  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 2 Agustus 2016 09:00 WIB

Kapal TB Charles. live.gdeltproject.org

TEMPO.CO, Makassar - Pihak keluarga anak buah kapal TB Charles 001 di Sulawesi Selatan meminta pemerintah menerapkan pola lama dalam pembebasan sandera. Upaya itu dinilai menjadi solusi paling tepat setelah sebulan lamanya proses negosiasi mengalami jalan buntu.

"Kami berharap pemerintah menerapkan pembayaran uang tebusan, seperti pembebasan sandera sebelumnya," kata Muhammad Yahya Tiro, kakak kandung Ismail Tiro, kepada Tempo, Selasa pagi, 2 Agustus 2016.

Sebelumnya, pemerintah telah membebaskan 14 sandera yang ditangkap kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Berbeda dengan upaya pembebasan tahap pertama, kali ini pemerintah tampaknya enggan memberi uang tebusan.

Yahya khawatir sikap enggan pemerintah itu malah berdampak buruk bagi keselamatan sandera. Menurut dia, pembayaran uang tebusan sebagai solusi jangka pendek yang patut ditempuh.

Yahya menyatakan pihak keluarga merasa lega setelah mendapatkan kabar tentang kondisi terakhir sandera dari Kementerian Luar Negeri. Tujuh warga negara Indonesia yang disandera kelompok militan yang berafiliasi dengan Abu Sayyaf dikabarkan dalam kondisi baik.

Sebelumnya, ucap Yahya, keluarga besarnya waswas setelah beredar informasi bahwa semua sandera akan dipenggal jika uang tebusan tidak dibayar.

"Kami tetap khawatir sepanjang mereka belum kembali ke Tanah Air," ucap Yahya.

Adapun Nirwana, bibi Muhammad Mabrur Dahri, merasa bersyukur bila keponakannya itu dan enam rekannya dalam kondisi baik. Dia mengaku pasrah dan menyerahkan semua proses pembebasan kepada pemerintah dan perusahaan.

"Tak henti-hentinya kami berdoa. Semoga segala upaya pemerintah segera membuahkan hasil," tutur warga Parepare itu.

Tujuh awak kapal TB Charles 001 disandera lebih dari sebulan oleh kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan Abu Sayyaf. Selain mereka, tiga WNI asal Nusa Tenggara Timur disandera kelompok bersenjata Filipina. Ketiganya disandera di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada 9 Juli lalu.

ABDUL RAHMAN




Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

6 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

7 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

7 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya