Polri Sebut Lima Otak Vaksin Palsu  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 26 Juli 2016 20:26 WIB

Foto-foto para tersangka pembuat dan kurir vaksin palsu, 23 Juni 2016. TEMPO/Rezki

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan otak dari kasus pemalsuan vaksin adalah para pembuat vaksin palsu itu. "Tersangka produsen, mereka dikategorikan sebagai otak kejahatannya," ucapnya melalui pesan WhatsApp, Selasa, 26 Juli 2016.

Badan Reserse Kriminal Polri yang menangani kasus ini membagi berkas perkara menjadi empat berkas. Pembagian ini berdasarkan jaringan mereka.

Ada empat kelompok pembuat vaksin palsu. Mereka adalah Nuriani, Syafrizal, pasangan suami-istri Rita Agustina dan Hidayat Taufiqurrohman, serta Agus Priyanto.

Menurut Boy, masing-masing tersangka produsen ini adalah otaknya. "Menarik disimak di pengadilan," ujar Boy.

Sejak diungkap pertengahan Juni lalu, Bareskrim telah menetapkan para tersangka vaksin palsu ini. Mereka diduga berperan sebagai produsen alias pembuat vaksin palsu, distributor, pengumpul botol bekas, pencetak label atau kemasan, bidan, dan dokter.

Pengumpul botol vaksin bekas menjual botol-botol itu kepada pembuat vaksin. Setelah diisi dengan campuran cairan infus dan vaksin asli, botol lalu dibungkus dengan kemasan vaksin yang juga palsu.

Tersangka distributor lantas mengedarkan barang ini di toko obat, seperti Apotek Rakyat Ibnu Sina di Pasar Kramat Jati dan CV Azka Medical.

Ada pula yang langsung didistribusikan kepada sales. Vaksin palsu itu lantas ditawarkan kepada direktur dan dokter rumah sakit.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

8 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

9 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

11 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

4 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya