Ade Armando Pesimistis terhadap Komisioner KPI yang Baru
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Senin, 25 Juli 2016 19:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia, Ade Armando, mengaku pesimistis terhadap kinerja sembilan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang baru. Ia berpendapat, mereka tidak punya kapabilitas untuk mewakili kepentingan publik dalam dunia penyiaran.
"Saya sih termasuk orang yang pesimis, mengingat kualitas mereka umumnya jauh dari kompetensi, integritas, dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi anggota Komisi Penyiaran," ujar Ade Armando setelah meluncurkan buku Televisi Indonesia di Bawah Kapitalisme Global, Senin, 25 Juli 2016.
Sebelumnya, Komisi I DPR menetapkan sembilan komisioner untuk menjadi anggota KPI periode 2016-2019. Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais mengatakan hasil tersebut diperoleh setelah melalui seleksi yang ketat.
Namun Ade Armando mengaku ragu dengan klaim Hanafi. "Kita melihat tiga orang terbaik (Ignatius Haryanto, Agus Sudibyo, dan Redemptus Kurniawan) yang jawabannya menunjukkan pemahaman mendalam, track record-nya positif, karyanya nyata, menjadi anggota dalam gerakan demokrasi penyiaran, tidak lolos dengan angka nol," ujar Ade "Ini enggak bener, orang terbaik tidak terpilih."
Sembilan komisioner terpilih KPI periode 2016-2019 tersebut adalah Nuning Rodiyah, Sudjarwanto Rahmat Muh Arifin, Yuliandre Darwis, Ubaidillah, Dewi Setyarini, Obsatar Sinaga, Mayong Suryo Laksono, Hardly Stefano Fenelon Pariela, dan Agung Suprio. Komisi I DPR berpendapat, sembilan orang ini paling layak mewakili publik untuk mengemban tugas di KPI.
FAUZY DZULFIQAR | KUKUH