Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kiri) didampingi beberapa pengurus partai menyapa pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi nomor urut dua Zumi Zola Zulkifli-Fachrori Umar saat menghadiri kampanye akbar Pemilihan Gubernur setempat di lapangan parkir Stadion Tri Lomba Juang, Jambi, 29 November 2015. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Saleh Partaonan Daulay mengatakan belum ada pembahasan internal di partainya terkait dengan isu reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Secara khusus, saya bilang tidak ada," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2016.
Anggota Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat ini menambahkan, PAN telah memutuskan mendukung pemerintah secara all-out. "Dapat atau tidak jatah kursi menteri, itu sebuah konsekuensi dukungan," katanya.
Ia menegaskan, partainya memberi dukungan terhadap pemerintah tanpa syarat. Bila nantinya PAN diberi kursi menteri, pihaknya siap memberikan nama-nama kadernya kepada Presiden. "Kalaupun enggak diberikan, ya tentu tidak ada hal yang melarang kami untuk tetap mendukung pemerintah," ucapnya.
Soal reshuffle kabinet, Saleh menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo. "Saya tidak tahu malah kapan reshuffle-nya," tuturnya.
Terkait dengan adanya isu yang menyebutkan Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap, yang akan masuk kabinet, ia mengaku tidak mengikuti perkembangannya. "Saya baca dari media saja. Doakanlah mudah-mudahan ada (yang jadi menteri)," katanya.