Sejumlah kerabat membacakan alquran di depan jenazah Ketua KPU Husni Kamil Manik di rumah duka di Jakarta, 7 Juli 2016. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku memiliki kesan mendalam saat bekerja sama dengan almarhum Husni Kamil Manik. Ketua Komisi Pemilihan Umum itu meninggal pada Kamis, 7 Juli lalu, karena penyakit diabetes.
"Yang membuat politik kita berjalan benar adalah KPU dan Badan Pengawas Pemilu, itu jujur karena kerja Pak Husni dan terefleksi ke bawahnya," ujar Luhut saat menghadiri acara halalbihalal di lapangan parkir kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Juli 2016.
Menurut Luhut, kerja KPU sejak dimulainya tahap pemilihan kepala daerah 2017 sangat baik. "Sejak serentak mulai Maret 2016, tak ada pelanggaran berarti," katanya.
Luhut secara pribadi meyakini bahwa Husni adalah sosok profesional yang patut diteladani. Dia mengaku sangat kehilangan saat mengetahui Husni meninggal pada usia 41 tahun.
"Dia anak muda rising star. Saya banyak ngobrol dengan dia, minta dia terus (di KPU)," tutur Luhut. Bersama Husni, dia pernah pergi bersama waktu kunjungan ke Fiji beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan yang sama, Luhut juga mengapresiasi Ketua Bawaslu RI Muhammad dan para komisioner KPU yang masih aktif. "Jangan ragu kerja, kita tak ingin politik memainkan kita. Istilah kasarnya, kita tak akan melacurkan profesionalisme kita," ucap Luhut.
Ia merasa pantas memberikan pandangan karena memiliki pengalaman panjang pada berbagai bidang. Selama bertugas sebagai militer 22 tahun, dia bertemu berbagai macam karakter pemimpin.
Setelah Husni meninggal, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay ditunjuk sebagai pelaksana tugas Ketua KPU. Jabatan itu akan dipegang Hadar hingga terpilih Ketua KPU definitif yang ditentukan pada rapat pleno KPU, 18 Juli nanti.