Abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Bromo, Probolinggo Jawa Timur, 12 Juli 2016. Hasil pantauan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Bromo masih berstatus Waspada dengan semburan abu vulkanis setinggi 300-800 meter mengarah ke barat daya serta selatan dan gempa tremor tercatat antara 2-21 milimeter. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terus memantau aktivitas Gunung Bromo. Dia mengingatkan keduanya untuk selalu memantau pergerakan vulkanis gunung tersebut. Sebelumnya pada Senin, 11 Juli 2016, abu erupsi Gunung Bromo membuat Bandara Abdulrachman Saleh di Malang ditutup.
"Petugas terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Bromo," kata Soekarwo di kantornya, Surabaya, Selasa, 12 Juli 2016.
Namun pagi tadi Bandara Abdulrachman Saleh kembali dibuka, sehingga aktivitas penerbangan, baik dari maupun menuju Malang, kembali normal.
Menurut Soekarwo, erupsi Gunung Bromo karena kondisi alam, sehingga hanya mampu diantisipasi. Ia mengimbau masyarakat di sekitar gunung itu, termasuk pelancong, menaati aturan yang diberlakukan petugas.