Antisipasi Insiden Brexit, Jawa Barat Siapkan Ambulans Motor
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 12 Juli 2016 17:20 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan sudah menyiapkan ambulans motor untuk mengangkut pemudik sakit yang terjebak di jalan tol yang macet. “Kami menyediakan 36 unit mulai (jalan tol) Cipali (Cikampek Palimanan) awal, Cipali Subang, sampai perbatasan Bekasi masuk Jakarta,” katanya di Bandung, Selasa, 12 Juli 2016.
Alma mengatakan ambulans motor itu dikendarai dokter dan perawat berbekal peralatan medis, seperti peralatan infus, tabung oksigen, dan obat-obatan. Ambulans motor itu akan dikerahkan menembus jalan tol yang macet untuk melakukan pertolongan pertama bagi pemudik yang sakit yang terjebak di jalan tol.
“Bisa evakuasi juga. Makanya kita pakai motor itu supaya si pasien bisa dipindahin, dibonceng sampai pintu keluar jalan tol atau rest area. Di sana mobil ambulans sudah menunggu,” ucapnya.
Menurut Alma, penggunaan ambulans motor itu awalnya sempat dilarang. Lampu hijau diberikan setelah terjadi kasus meninggalnya pemudik yang terjebak di pintu Jalan Tol Brebes. “Awalnya enggak boleh masuk, tapi lama-lama diizinkan. Itu dengan izin menteri, tapi itu dikawal motor polisi, patwal,” ujarnya.
Alma mengatakan sepanjang puncak arus balik akhir pekan lalu, puluhan ambulans motor disiagakan di sejumlah titik di jalan tol yang dilintasi arus balik. "Kami siapkan walau akhirnya tidak terpakai,” tuturnya.
Ambulans motor juga disiagakan untuk mengantisipasi kembali terjadinya lonjakan arus balik pada akhir pekan ini kendati tidak disimpan di sejumlah lokasi di sepanjang jalan tol. "Kami standby di posko saja. Kalau stuck, ambulans motor diturunin, on-call,” katanya.
Menurut Alma, sepanjang arus mudik dan balik Lebaran tahun ini jumlah kecelakaan yang terjadi relatif sedikit. “Justru kalau mobil pelan, aman, enggak ada apa-apa,” ujarnya.
Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Bambang Waskito mengatakan jumlah kecelakaan lalu lintas sepanjang arus angkutan Lebaran kali ini relatif kecil. “Pada pelaksanaan operasi bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di Jalan Tol Cipali, hanya ada dua kasus,” katanya di Bandung, Selasa, 12 Juli 2016.
Bambang mengatakan kecelakaan yang relatif parah justru terjadi di luar jalur mudik dan balik Lebaran. "Kami sudah berusaha menekan (kecelakaan), tapi ada bus yang remnya blong. Dua kali terjadi di Cimahi dan satu lagi di Bogor,” ucapnya.
AHMAD FIKRI