Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti melakukan pengecekan pasukan saat upacara hari Bhayangkara ke-70 di lapangan Bhayangkara,Jakarta, 1 Juli 2016. Peringatan tahun ini mengambil tema Memperkuat Soliditas Profesionalisme dan Revolusi Mental. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Solo - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menyebut pelaku bom bunuh diri di Solo diduga kuat terlibat dalam kasus bom Thamrin. Dia termasuk dalam jaringan Arif Hidayatullah alias Abu Mush'ab yang ditangkap polisi di Bekasi pada pertengahan Desember 2015.
Menurut Badrodin, target serangan kelompok teroris ini masih tetap sama. "Kantor polisi serta personel polisi," katanya di Markas Kepolisian Resor Kota Surakarta, Selasa, 5 Juli 2016. Dia meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Pada saat yang sama, Badrodin meminta kepada semua personel polisi untuk meningkatkan kewaspadaan. "Harus selalu memperhatikan sekelilingnya," katanya.
Dari sejumlah operasi yang dilakukan, kata Badrodin, terungkap ada sejumlah tempat yang menjadi rencana sasaran aksi teror. Beberapa di antaranya adalah Mabes Polri, Mako Brimob Kelapa Dua, hingga Polresta Surakarta. "Mungkin mereka menganggap Polresta Surakarta paling mudah untuk diserang," katanya.
Juni 2016, polisi menggerebek kelompok teroris di Surabaya yang berencana melakukan aksi saat Ramadan ini. "Sasarannya juga polisi," katanya.
Serangan bom bunuh diri menggoncang kantor Kepolisian Resor Kota Surakarta, Selasa pagi, 5 Juli 2016. Pengendara motor menerobos masuk dan meledakkan diri. Pelaku diduga kuat bernama Nur Rohman, seorang warga Kelurahan Sangkrah, Solo.
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.