Pasukian militer Filipina melakukan penjagaan ketat saat memburu kelompok Abu Sayyaf. worldbulletin.net
TEMPO.CO, Samarinda - Keluarga korban sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina sudah memperoleh kabar langsung dari para korban. Menurut Dian Megawati Ahmad, istri salah seorang sandera bernama Ismail, jumlah orang Indonesia yang masih dalam sekapan kelompok Abu Sayyaf sebanyak 7 orang.
Jumlah itu bagian dari 13 awak kapal tugboat Charles. Enam awak kapal lainnya dibebaskan bersama kapal tongkang (tugboat)-nya. "Suami saya bilang yang disandera 7 orang, yang 6 dibebaskan dan disuruh membawa pulang kapalnya," kata Dian di Samarinda, Rabu, 22 Juni 2016.
Menurut Dian, suaminya sebagai Mualim I di atas kapal Charles. Belum diketahui pasti keberadaan para sandera. "Yang pasti, suami saya ada di darat, apakah di rumah, hutan, atau pondok, saya tak tahu. Saya tak sempat bertanya di mana lokasinya karena sambungan teleponnya putus-putus," kata Dian.
Kapal Charles milik PT Rusianto Bersaudara berlayar dari Samarinda, Kalimantan Timur, sehari menjelang Ramadan lalu. Tujuan kapal ini ke Filipina adalah membawa batu bara. Di atas kapal terdapat 13 awak. Sesuai dengan jadwal, Jumat atau Sabtu pekan ini, kapal tongkang itu semestinya sudah kembali ke Samarinda.
Saat ini kapal tugboat bersama enam awak kapal berlayar menuju Pulau Tarakan, Kalimantan Utara. "Katanya besok (Kamis, 23 Juni 2016) kapal tiba di Tarakan," kata Dian. Tersebar kabar penyandera meminta tebusan senilai 20 juta ringgit.