Cegah Sebaran Antraks, Pemerintah Awasi Lalu-lintas Ternak

Reporter

Selasa, 21 Juni 2016 16:56 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran penyakit antraks pada beberapa daerah di Sulawesi membuat pemerintah berjaga-jaga. Selain penanganan di daerah terinfeksi, pemerintah juga akan membatasi lalu-lintas perdagangan ternak.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Muladno menyatakan, jajarannya kini telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah, untuk pengawasan dan penanganan ternak di wilayah masing-masing. "Bila ada laporan sapi atau kerbau mati mendadak, harus sigap," katanya saat dihubungi, Selasa 21 Juni 2016.

Ia mengimbau agar petugas segera memusnahkan sapi atau kerbau yang diketahui terinfeksi antraks. Sebab, dalam beberapa kasus, bangkai hewan yang mati akibat penyakit ini ada yang lolos sampai dijual dagingnya di pasar. Akibatnya, puluhan orang yang mengkonsumsinya tertular antraks hingga harus dirawat di pusat-pusat kesehatan.

Muladno menjelaskan, penyakit akibat virus itu kini telah menyebar di hampir seluruh Sulawesi. "Awalnya dari selatan, lalu ke atas (utara) sudah menyebar," kata Muladno.

Ia menyebut, sepanjang tahun ini, wabah antraks muncul pertama kali di Desa Malingping Kecamatan Patampanua Pinrang Sulawesi Selatan, pada Maret lalu. Saat itu, ada 42 ekor sapi mati mendadak. Hanya saja, petugas yang datang hanya sempat memeriksa sembilan ekor di antaranya. Sementara sisanya disembelih dan dagingnya dijual ke pasar.

Dari Pinrang, selanjutnya kasus antraks ditemukan di daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat pada Mei. Belakangan, penyakit itu juga menewaskan puluhan sapi di Gorontalo yang berada di bagian utara Pulau Sulawesi.

Seperti kasus yang terjadi di Pinrang, bangkai sapi yang mati akibat antraks di Gorontalo juga tak langsung dimusnahkan, melainkan ada yang lolos sampai ke pasar. "Kami mengimbau masyarakat untuk melapor pada petugas bila ada tanda-tanda hewan terserang antraks," kata Muladno.

Saat ini, Muladno meminta pemerintah daerah terinfeksi membatasi lalu-lintas perdagangan ternak yang keluar masuk di wilayahnya. Ia juga meminta jajarannya mengawasi lalu-lintas ternak antar pulau. "Kami akan maksimalkan fungsi karantina di pelabuhan-pelabuhan agar penyakit ini tidak menyebar," ujarnya.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

16 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

11 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

12 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

12 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

12 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya