Walikota Surabaya, Tri Rismaharini saat menjadi saksi dalam pengelolaan biaya pendidikan yang diambil alih Pemprov Jawa Timur yang di perkarakan di Mahkamah Konstitusi - Jakarta, 8 Juni 2016. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Surabaya- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan, pembangunan infrastruktur angkutan massal bertenaga listrik atau trem di Surabaya tidak akan merusak jalur hijau atau taman di sepanjang jalan protokol.
“Karena taman di tengah jalan itu ciri dan identitas Kota Surabaya, di daerah lain tidak ada,” kata Risma kepada Tempo di ruang kerjanya di Balai Kota Surabaya, Rabu, 15 Juni 2016.
Menurut Risma, nantinya trem tersebut akan mengelilingi taman-taman kota. Risma bahkan berencana menanam rumput hijau di bawah rel yang dilintasi trem, sehingga kelihatan lebih indah. “Kan tidak apa-apa, bagus nanti. Rumput-rumput itu akan ada di bawah relnya,” tuturnya.
Risma memastikan pembangunan megaproyek transportasi publik itu akan dimulai sekitar Agustus atau setelah acara Preparatory Committee (PrepCom) 3 UN Habitat pada Juli 2016. Sebab, apabila pembangunan dimulai sebelumnya, dikhawatirkan Surabaya, yang menjadi tuan rumah perhelatan internasional itu, bakal kotor ketika kegiatan berlangsung.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahjudrajat, mengatakan sesuai dengan instruksi Wali Kota, selama pembangunan pihaknya sebisa mungkin akan mempertahankan tanaman. “Jadi jalur-jalurnya akan ada penyesuaian median,” ujarnya.
Keberadaan trem digadang-gadang sebagai solusi kemacetan di Kota Surabaya. Tiga lembaga sekaligus dilibatkan, yakni Kementerian Perhubungan yang menangani sarana dan prasarana, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator, dan Pemerintah Kota Surabaya sebagai pengguna.
Irvan menjelaskan, Kementerian Perhubungan dan PT KAI tidak hanya menyiapkan jalur, tapi juga depo ataupun pemeliharaannya. "Jalur ini nanti akan terintegrasi di Joyoboyo," katanya. Diharapkan para pengguna kendaraan pribadi bisa berpindah ke bus kota atau trem.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
1 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)