Kelaparan, Kera Langka Ini Masuk Kota Tapi Nasibnya Tragis  

Reporter

Minggu, 12 Juni 2016 21:27 WIB

Seekor kera hitam (Macaca Maura) mencari makan di habitatnya di Hutan Karaengta, Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, 30 April 2016.TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Kendar -- Seekor satwa dilindungi kera hitam khas sulawesi (macaca ochreata) ditemukan mati di sekitaran Taman Kota yang terletak di jalan Abu Nawas, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu sore 12 Juni 2016.

Diperkirakan kera hitam itu mati ditembak. Di bagian dada terdapat lubang seukuran jari kelingking anak kecil dan luka di bagian perut.

Jemi, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, mengatakan, kera Sulawesi itu terlihat masih hidup di sekitar taman sejak dua hari lalu. Satwa yang dilindungi dan terancam punah itu terlihat bersama 4 ekor kawannya, bergelantungan di atas pohon teram besi setinggi hampir 15 meter. Namun ia tak tahu dari mana kera itu datangnya.

"Banyak yang melintas singgah melihat kawanan kera-kera. Memang jadi tontonan menghibur," ujar Jemi. Sayangnya ada saja sejumlah pengunjung yang jahil. Menurut Jemi, sejumlah warga yang datang menyakiti kawanan hewan dilindungi ini, dengan melempari dan menjolok menggunakan tongkat kayu.

Prihanto dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Sulawesi Tenggara, mengaku sudah mengetahui keberadaan satwa endemik itu sejak Sabtu 11 Juni 2016. BKSDA sudah ke lokasi namun belum bisa memindahkan kawanan kera itu ke habitatnya dengan alasan keterbatasan alat. Dia mengaku prihatin atas kematian seekor kawanan macaca ochreata yang ditembak mati.

"Penangkapan perlu senapan bius. Rencana baru Senin besok BKSDA akan lakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan yang memiliki peralatan lengkap," tutur Prihanto saat dikonfirmasi.

Perihal asal muasal kawanan kera yang tetiba saja ada di dalam kota, Prihanto menduga satwa endemik pulau Sulawesi datang dari kawasan pegunungan Tahura Nipa-nipa yang membentang dari wilayah Kota Kendari sampai wilayah Kabupetan Konawe. Kawanan macaca bukan hewan peliharaan.

Prihanto menuturkan biasanya kalau hewan-hewan ini masuk kota karena habitatnya terdegradasi oleh gangguan manusia atau alam. Alasan lainnya, hewan ini kelaparan akibat kekurangan pasokan makanan di hutan. "Sehingga kawanan masuk ke dalam kota."

ROSNIAWANTY FIKRI

Berita terkait

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

58 hari lalu

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang di Kota Kendari merendam 715 rumah sejauh ini. Satu orang meninggal dunia akibat air bah tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

20 April 2023

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

Bagi masyarakat di Kota Kendari, khususnya para pelancong, Masjid Al Alam menjadi salah satu destinasi favorit.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya