Pencarian Pendaki Swiss yang Hilang di Semeru Dilanjutkan

Reporter

Kamis, 9 Juni 2016 13:27 WIB

Pemandangan puncak Gunung Semeru dilihat dari posko Kalimati, 12 Mei 2015. Kalimati juga merupakan tempat para pendaki mendirikan tenda untuk bermalam menghilangkan lelah sejenak sebelum menuju puncak. TEMPO/Nur Septia Wilda

TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kennedy, mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan terbuka mulai dilakukan terhadap pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux, yang diduga tersesat di Gunung Semeru, Kamis, 9 Juni 2016. Creaux diketahui mendaki sejak Jumat, 3 Juni dan dilaporkan hilang pada Selasa sore, 7 Juni 2016.

John berujar sejak Rabu kemarin Balai Besar Taman Nasional telah memberangkatkan 20 orang menuju pos Kalimati. "Selanjutnya pada pukul 14.00 WIB, tim dipecah menjadi tiga," katanya melalui pesan WhatsApp.


Sasaran Tim 1, kata dia, melakukan pencarian di areal Arcopodo, Tim 2 di Sumbermani, dan tim 3 ke blank 75. Tim 1 dan 2 belum menemukan tanda-tanda jejak survivor. Adapun Tim 3 mendapati jejak-jejak baru berupa patahan-patahan ranting pohon mengarah ke Tawonsongo.

Tawonsongo merupakan lokasi tempat hilangnya tiga pendaki asal Cirebon yakni, Supyadi dan Zirly, beberapa waktu lalu. Dengan kondisi alam yg tidak memungkinkan, kata John, akhirnya tim kembali ke Pos Kalimati. Kemudian pada Kamis, 9 Juni 2016, diberangkatkan lagi 24 personil gabungan SAR, BPBD Lumajang dan Basarnas Pos Surabaya. "Fokus pencarian pada blank 75 dengan adanya indikasi petunjuk-pentunjuk Tim 3," katanya.

Informasi hilangnya Creaux disampaikan rekannya, Alice Guignard, yang lebih dulu ditemukan pada Senin, 6 Juni 2016 di sekitar Arcopodo oleh seorang pemandu wisata yang sedang mengantar tamunya.

Menurut John, Creaux tergolong pendaki ilegal karena tidak melaporkan aktivitas pendakiannya ke otoritas setempat. Creaux dan Alice berangkat dari Malang dan masuk Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang pada pukul 07.00 WIB. Mereka langsung menuju lokasi pendakian tanpa melapor ke pos dan tanpa register.

Pada pukul 10.22 WIB perjalanan mereka sampai di Ranu Kumbolo dan melanjutkankan ke Kalimati. Tiba di Kalimati sekitar pukul 11.55 WIB. Selanjutnya mereka mendaki ke puncak dan sampai di daerah Watu Gede sekitar pukul 14.01 WIB. Pada pukul 17.47 WIB, Alice tidak melanjutkan perjalanan ke puncak karena tidak kuat dan kembali ke Kalimati. Namun Creaux tetap melanjutkan ke puncak.

Karena tidak tahu jalan, Alice tersesat tidak melalui jalur sebelumnya. Dia malah menuju punggung bukit arah Arcopodo. Di lokasi itu Alice bertahan dan menunggu selama dua hari. Pada Senin, 6 Juni 2016, Alice ditemukan Heri Sumantri dari Tim Haspala Malang yang sedang memandu tamu.


Alice ditemukan sekitar pukul 22.00 WIB setelah teriakan minta tolongnya kebetulan didengar Heri. Alice segera dibawa turun. Pada Selasa sore, 7 Juni 2016, Alice melaporkan secara resmi kronologi hilangnya Creaux kepada petugas di Resort Ranu Pani.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

26 hari lalu

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.

Baca Selengkapnya

Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

31 hari lalu

Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

Penutupan sementara bertujuan memulihkan kawasan dengan cara membersihkan sampah-sampah dari kawasan Bromo.

Baca Selengkapnya

Padang Rumput Bromo Kembali Hijau setelah Terbakar, Kunjungan Wisata Meningkat

16 Oktober 2023

Padang Rumput Bromo Kembali Hijau setelah Terbakar, Kunjungan Wisata Meningkat

Kawasan Gunung Bromo terbakar akibat penggunaan suar dalam pemotretan prewedding awal September lalu.

Baca Selengkapnya

Pariwisata Bromo Bergeliat, Hotel dan Restoran Mulai Belanja Bahan Makanan

25 September 2023

Pariwisata Bromo Bergeliat, Hotel dan Restoran Mulai Belanja Bahan Makanan

Terlihat ada peningkatan hunian kamar hotel sejak akses wisata Gunung Bromo dibuka mulai 19 September 2023.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gunung Bromo Bikin Rugi Rp 5 Miliar Lebih

22 September 2023

Kebakaran Gunung Bromo Bikin Rugi Rp 5 Miliar Lebih

Kerugian kebakaran Gunung Bromo mencapai Rp 5 miliar, belum termasuk pemadaman dengan water bombing dan kerusakan pipa air ke permukiman.

Baca Selengkapnya

Api Belum Padam, Akses Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup dari Empat Kabupaten

11 September 2023

Api Belum Padam, Akses Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup dari Empat Kabupaten

Luas area savana yang terbakar di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru disebut lebih dari 100 hektare dan kemungkinan bakal terus meluas.

Baca Selengkapnya

50 Hektare Lebih Lahan Bukit Teletubbies Gunung Bromo Gosong, Ancaman ISPA Menyusul

9 September 2023

50 Hektare Lebih Lahan Bukit Teletubbies Gunung Bromo Gosong, Ancaman ISPA Menyusul

Warga di sekitar Gunung Bromo mulai merasakan dampak sesak napas karena ISPA lantaran asap yang ditimbulkan kebakaran di Bukit Teletubbies.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup Total

7 September 2023

Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup Total

Dalam sepekan, akses ke kawasan wisata Gunung Bromo telah beberapa kali dibuka-tutup akibat kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Wisata Gunung Bromo dari Pasuruan Dibuka Kembali setelah Kebakaran Hutan

6 September 2023

Wisata Gunung Bromo dari Pasuruan Dibuka Kembali setelah Kebakaran Hutan

Pembukaan akses wisata Bromo itu dilakukan usai kebakaran di kawasan Perum Perhutani dan TNBTS dipadamkan.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Wisata Bromo dari Arah Malang Ditutup Sementara akibat Kebakaran

2 September 2023

Kegiatan Wisata Bromo dari Arah Malang Ditutup Sementara akibat Kebakaran

Hampir seluruh tebing kaldera atau laut pasir Gunung Bromo gosong akibat terbakar.

Baca Selengkapnya