Dituding Ajip Rosidi sebagai Penjiplak, Ini Kata Guru Besar Unpad

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 31 Mei 2016 23:01 WIB

Ajip Rosidi (kanan) menunjukkan buku Ali Anwar yang diplagiat Nina Lubis, PDS HB Jassin, Jakarta, 26 Mei 2016. TEMPO/Akmal Ihsan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Nina Herlina Lubis, membantah tudingan budayawan Sunda Ajip Rosidi yang menyebutnya sebagai penjiplak. Tudingan itu ikut menyertai pengembalian uang dan penghargaan Habibie Award dari Ajip kepada Habibie Centre, Kamis pekan lalu. Ajip menerima penghargaan tersebut pada 2009.

Pengembalian itu merupakan bentuk protes atas penghargaan Habibie Award 2015, yang diterima Nina Lubis. Ajip menganggap Nina tak pantas menerima anugerah itu lantaran ia penjiplak.

Kepada Tempo, Nina mengirimkan pernyataan tertulis Habibie Centre yang menanggapi aksi Ajip. “Press release ini saya anggap sudah menjawab tuduhan Pak Ajip terhadap saya. Tidak mungkin seorang plagiator diloloskan mendapat Habibie Award,” kata Nina, Selasa, 31 Mei 2016.

Menurut Nina, Ketua Habibie Centre Wardiman Djojonegoro memintanya tidak menanggapi tuduhan tersebut. Pihak Yayasan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Habibie Center yang memberikan penghargaan itu untuk Nina.

Ketua Yayasan SDM Iptek Habibie Center Wardiman Djojonegoro memberikan Habibie Award 2015 kepada tiga ilmuwan Indonesia, yakni Wisnu Jatmiko di bidang ilmu rekayasa, Nina Herlina di bidang ilmu sosial, dan pelukis Abdul Djalil Pirous di bidang ilmu kebudayaan.

Dalam keterangan yayasan tertanggal 30 Mei 2016, 50 orang dari lima bidang tercatat sebagai penerima anugerah Habibie Award sejak 1999. Para calon penerima penghargaan diusulkan institusi atau universitas tempatnya bekerja. Dewan juri yayasan kemudian menyaringnya.

Dewan juri di bidang ilmu sosial, ekonomi, politik, dan hukum, yang menetapkan Nina Lubis sebagai penerima anugerah, adalah Jimly Asshiddiqie, Sayuti Hasibuan, Satrio Budihardjo Joedono, dan Sofian Effendi. Dewan juri, dalam penilaian, disebut yayasan melaksanakannya secara cermat berdasarkan standar profesionalisme, landasan integritas, dan etika keilmuan.

Kemudian, sebelum penghargaan diberikan, yayasan SDM Iptek Habibie Centre menanyakan kesediaan calon. Jika bersedia, yayasan itu menyampaikan hadiah berupa uang sebesar US$ 25 ribu, medali Habibie Award, dan sertifikat.

Terkait dengan pengembalian hadiah Habibie Award oleh Ajip Rosidi, yayasan menghargainya dan menilai itu hak Ajip. “Penjelasan ini supaya masyarakat tahu proses pemberian penghargaan,” kata Wakil Sekretaris Yayasan SDM Iptek Habibie Centre Hadi Kuntjara yang dihubungi Tempo, Selasa, 31 Mei 2016.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

9 hari lalu

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

10 hari lalu

Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

Asisten profesor di University of Camridge Ilias Alami mengungkap dugaan tindakan plagiarisme oleh akademisi ITPLN.

Baca Selengkapnya

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

10 hari lalu

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

13 hari lalu

KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

Berdasarkan pencarian di Google Scholar, Kumba Digdowiseiso elah mempublikasikan 160 karya ilmiah di 2024.

Baca Selengkapnya

Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

30 hari lalu

Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

Video bersama antara Safrina dan korban plagiarisme yang dilakukannya, yang beredar pada 28 Maret 2024, banyak dipertanyakan. Ini klarifikasi Unair.

Baca Selengkapnya

Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

32 hari lalu

Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

Klarifikasi telah diperoleh, tuduhan tindakan plagiat terbukti, dan sanksi dari Unair telah dilayangkan.

Baca Selengkapnya

Beberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru

34 hari lalu

Beberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru

FEB Unair menyatakan telah bertindak proaktif dalam kasus plagiarisme atau penjiplakan tugas mata kuliah oleh mahasiswanya yang bernama Safrina.

Baca Selengkapnya

Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

35 hari lalu

Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

Safrina mahasiswa Unair viral di medsos karena plagiarisme tugas mata kuliah mingguan.

Baca Selengkapnya

Kata Chandra Liow soal Plagiarisme Provider yang Mengambil Konsepnya

30 Januari 2024

Kata Chandra Liow soal Plagiarisme Provider yang Mengambil Konsepnya

Berbicara soal plagiarisme, Youtuber Chandra Liow menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan konten seharusnya tak boleh menggunakan konsep yang sama.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Korsel, 'Skandal Tas Dior' Ibu Negara Ancam Peluang Presiden Yoon

24 Januari 2024

Jelang Pemilu Korsel, 'Skandal Tas Dior' Ibu Negara Ancam Peluang Presiden Yoon

Rekaman kamera tersembunyi yang menunjukkan Ibu Negara menerima tas Dior sebagai hadiah mengancam peluang Presiden Yoon dan partainya dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya