Wapres Jusuf Kalla Minta Pengawasan Peradilan Diperkuat  

Reporter

Jumat, 27 Mei 2016 17:39 WIB

Ekspresi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 25 April 2016. Dari lawatan ke empat negara Eropa, total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla prihatin ihwal hakim peradilan yang terlibat kasus korupsi. Ia menyatakan menyedihkan bila benteng hukum jebol. Agar tak terjadi lagi, Kalla ingin reformasi hukum berjalan.

"Pengawasannya harus kuat dan lebih baik lagi keterbukaannya," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 27 Mei 2016. Selain itu, tindakan terhadap aparat penegak hukum yang terjerat kasus harus setara dengan pejabat lain. Bahkan tidak menutup kemungkinan mesti ditindak lebih tinggi lagi.

Selain menuntut reformasi peradilan, Wapres meminta masyarakat ikut membantu upaya perbaikan di bidang hukum. Salah satunya dengan bersikap terbuka dan tidak terpancing melakukan tindakan di luar prosedur. Misalnya, ucap Kalla, meminta aparat mengurangi tuntutan atau hukuman. "Masyarakat harus terbuka juga," ujarnya.

Wapres menilai pemerintah belum akan membuat aturan semisal peraturan pengganti undang-undang untuk memberi sanksi khusus kepada aparat penegak hukum yang melanggar. Pasalnya, sudah ada undang-undang yang mengatur. Di sisi lain, hakim pun akan mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan aturan yang sudah ada. "Belum perlu perpu, karena sudah ada ketentuannya," tutur Kalla.

Terkait dengan hakim yang terjerat kasus korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menetapkan Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang Janner Purba dan hakim Toton sebagai tersangka kasus suap. Tiga orang lain yang juga menjadi tersangka kasus penyuapan adalah panitera Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Kepahiang, Badarudin; mantan Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus, Edy Santoni; dan mantan Kepala Bagian Keuangan RSUD M. Yunus, Syafei Syarif.

Selain menyelidiki kasus itu, KPK tengah mengusut kasus suap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam kasus itu, Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurachman diduga terlibat.

ADITYA BUDIMAN




Berita terkait

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

23 menit lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

13 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

15 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

16 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

27 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

27 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

27 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

27 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya