Presiden Jokowi Didesak Stop Pemberangusan Buku Kiri

Reporter

Selasa, 17 Mei 2016 20:07 WIB

Aliansi Aktivis Literasi memberikan pernyataan sikap bersama Stop pemberangusan buku, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 13 Mei 2016. Kegiatan razia buku tersebut dilakukan pemerintah untuk mencegah kebangkitan komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Sejumlah pegiat literasi di Kota Bandung mengeluarkan pernyataan sikap terkait tindakan aparat kepolisian, TNI, dan organisasi masyarakat yang sewenang-wenang merazia dan memberangus buku-buku yang dianggap berhaluan kiri.

Pernyataan sikap tersebut dilakukan di Gedung Indonesia Mengugat, Kota Bandung, Selasa, 17 Mei 2016. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah pegiat leterasi Kota Bandung, yang terdiri dari seniman, aktivis budaya, mahasiswa, dan penulis.

Penyair Ahda Imran yang mewakili pegiat literasi Kota Bandung mengatakan, perayaan Hari Buku Nasional tahun ini telah dicederai oleh maraknya aksi pemberangusan dan razia buku.

Ia menilai aksi aparat dan ormas yang memberangus buku merupakan tindakan yang sudah di luar batas dan telah melanggar Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 6-13-20/PUU-VIII/2010. "Maka mengingat Keputusan MK tersebut, aparat kepolisian, militer, terlebih organisasi massa, tidak berhak melakukan razia dan memberangus buku," ujar Ahda.

Ia menyangkan, sikap pemerintah, terutama Presiden Joko Widodo, yang membiarkan tindakan pemberungasan buku yang terjadi akhir-akhir ini. Ia menilai, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan para petinggi negara sangat kontraproduktif. Seperti pernyataan yang dilontarkan Pelaksana tugas Ketua Perpustakaan Nasional Dedi Junaedi yang mendukung pemberangusan buku-buku berisi pemikiran kiri.

"Perpustakaan nasional kita satu-satunya di dunia yang mengeluarkan pernyataan seperti itu. Kami mendesak agar petinggi negara untuk berhenti mengeluarkan pernyataan yang kontraproduktif," ujar dia.

Selain mengutuk tindakan pemberangusan buku, pegiat literasi Bandung pun menyesalkan tindakan ormas dan aparat yang sewenang-wenang memberhentikan kegiatan kebudayaan, kesenian dan akademis yang belakangan ini terjadi di Kota Bandung.

Seperti pemberhentian pementasan monologo Tan Malaka, penangkapan seniman pantomim dan penyerbuan yang dilakukan ormas ke kampus Institut Seni Budaya Indonesia. "Mendesak aparat kepolisian dan militer menghentikna intimidasi dan pemberangusan buku, diskusi buku, aktivitas literasi lainnya," kata Ahda.

IQBAL T. LAZUARDI S

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

6 jam lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

9 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

18 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

23 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya