Pemerintah Bangun Pemecah Gelombang Apung di Candidasa  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 17 Mei 2016 06:53 WIB

REUTERS/Daniel Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun pemecah gelombang (breakwater) apung sepanjang 150 meter di Pantai Candidasa, Bali. Proyek itu rencananya digarap Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali I Nyoman Sueta mengatakan, selama ini, pembangunan pengaman pantai dilakukan menggunakan teknologi konvensional. Ia berharap, teknologi baru yang dibawa tim Balitbang Kementerian PUPR dapat mengatasi masalah infrastruktur di Bali.

“Selaras dengan kebijakan pembangunan daerah pesisir, pembangunan wahana apung dapat dibangun tanpa harus melakukan reklamasi dan merusak lingkungan,” kata Sueta dalam siaran persnya, Senin, 16 Mei 2016.

Menurut Sueta, pembangunan breakwater sangat dibutuhkan karena limpasan gelombang, khususnya saat musim gelombang tinggi, mengakibatkan erosi di Pantai Candidasa. Erosi tersebut mengkhawatirkan karena mengancam potensi pariwisata Candidasa. Untuk itu, kata dia, Pantai Candidasa memerlukan struktur pengaman pantai untuk melindungi kawasan wisata, sekaligus menciptakan perairan yang tenang.

Sueta mengatakan breakwater dengan teknologi apung dipilih karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan teknologi konvensional. Salah satu keunggulan teknologi apung itu dapat menekan biaya pengeluaran bi8la dibandingkan dengan teknologi konvensional. Keunggulan lainnya, tidak terpengaruh kondisi tanah yang buruk dan dapat dipindah-pindah.

Kepala Balitbang Kementerian PUPR Arie Setiadi berharap, dibangunnya pereduksi gelombang di Candidasa dapat mengurangi impact gelombang terhadap pesisir pantai. Breakwater ini, kata dia, dapat digunakan untuk pengisian pasir yang lebih terukur.

Arie menjamin, penggunaan teknologi apung hasil pengembangan tim Balitbang PUPR tidak banyak mempengaruhi pariwisata. Sebab, dengan teknologi ini, sirkulasi air dan migrasi ikan tidak terganggu, mengingat Pantai Candidasa merupakan salah satu lokasi wisata potensial di Bali.

Arie melanjutkan, pembangunan pemecah gelombang apung juga dapat mengurangi hanyutnya pasir eksisting yang disebabkan oleh ombak. “Aspek lingkungan menjadi perhatian khusus agar pembangunan tidak merusak lingkungan,” ujar Arie.

Selain pemecah gelombang apung di Candidasa, Balitbang Kementerian PUPR telah merencanakan beberapa pembangunan wahana apung di Bali. “Kami juga akan mengembangkan resor apung ramah lingkungan di Buleleng untuk meminimalisasi reklamasi,” ucap Arie.

Pembangunan pemecah gelombang apung di Candidasa masuk rencana kerja Kementerian PUPR 2016, yang tengah menerapkan teknologi modular wahana apung di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Cilacap, Semarang, Buton dan Yapen, serta Papua. Rencananya, wahana apung disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

7 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

19 Juli 2023

Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

Kementerian PUPR tengah membangun pengaman pantai di Provinsi Bengkulu.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

18 Juni 2023

Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

Para nelayan ramai menolak kebijakan ekspor pasir laut karena sejumlah alasannya. Mereka juga lakukan unjuk rasa untuk ungkapkan aspirasinya

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

31 Mei 2023

Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

20 Mei 2023

Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

Kornea mengandung banyak ujung saraf sehingga goresan kecil pun bisa terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan.

Baca Selengkapnya

Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

5 Januari 2023

Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia saat bulan purnama pada Jumat, 6 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

26 Desember 2022

Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

Beberapa hari belakangan, Lombok diguyur hujan deras sebagai dampak cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

19 Juni 2022

Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

Fenomena abrasi baru-baru ini terjadi di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tampak air laut menghantam rumah--rumah warga dan menyeretnya ke laut. Lantas, mengapa abrasi bisa terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya?

Baca Selengkapnya